Larut dalam Qiamulail, Umat Islam di Aceh Menanti Lailatulqadar

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Suara sirene mengaum tepat saat jarum jam menyentuh pukul tiga dini hari. Langit masih kelam, tapi keheningan malam tidak lagi terasa, tergantikan oleh dengungan panjang yang meluncur dari corong pengeras suara Masjid Raya Baiturrahman. Ini adalah tanda bagi jemaah untuk bersiap-siap menghadiri qiamulail berjemaah, sebuah ritual yang ditunggu-tunggu pada malam 23 Ramadan.

Jumat dini hari (5/4/2024), jemaah mulai memenuhi masjid satu per satu. Mereka berdatangan dengan langkah bergegas, hati penuh dengan harap dan doa. Di dalam, suasana khidmat terasa, dengan jemaah yang tiba lebih awal larut dalam doa, zikir, dan membaca Al-Qur’an.

Tidak butuh waktu lama, salat sunah di tengah malam pun dimulai. Barisan laki-laki terbentuk dalam tiga saf, termasuk beberapa anak kecil yang turut serta dalam ibadah. Di belakang mereka, tersusun rapi saf perempuan.

Qiamulail pada malam-malam ganjil sepuluh akhir Ramadan menjadi momen yang ditunggu-tunggu umat Islam, karena dianggap sebagai jalan untuk menemukan Lailatulqadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Salah seorang jemaah, Haiqal, telah mempersiapkan dirinya sejak siang hari untuk malam ini.  Pria asal Aceh Utara ini memastikan fisiknya cukup kuat untuk begadang.

“Waktu siang saya gunakan untuk tidur yang cukup, agar malamnya tidak mengantuk,” ungkap Haiqal.

Di dalam masjid, ia mendalami ayat-ayat Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa, tidak ingin menyia-nyiakan malam suci yang penuh berkah ini.

“Harapan kami, dosa-dosa kami diampuni,” tambahnya.

Sementara itu, Johan datang ke Masjid Raya Baiturrahman sekitar pukul 2.30 dini hari. Ia, bersama dengan teman-temannya, berangkat dengan satu tujuan mengejar malam ganjil, berharap meraih Lailatulqadar.

“Dari referensi yang kami peroleh, malam Lailatulqadar jatuh pada malam-malam ganjil sepuluh akhir Ramadan,” ujar Johan.

Selama bertahun-tahun, Johan sering menghabiskan malam dengan salat di Masjid Raya Baiturrahman. Sebelum tiba di masjid, ia menghabiskan waktu dengan membaca Al-Qur’an sejak pukul satu dini hari, kemudian beristirahat sejenak.

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News