Nukilan.id – Hari Ibu sebuah perayaan yang tidak hanya sekadar mengenang jasa seorang ibu, tetapi juga menjadi momentum untuk merenungkan betapa besar pengaruh seorang ibu dalam kehidupan anak-anaknya. Hari Ibu diperingati pada setiap 22 Desember.
Seiring dengan perjalanan waktu, peran seorang ibu tidak hanya terbatas pada fungsi biologisnya, tetapi juga mencakup aspek-aspek kecerdasan emosional dan perkembangan pemikiran anak.
Kasih sayang seorang ibu merupakan fondasi utama dalam membentuk kepribadian anak. Dari kehangatan pelukan hingga senyum lembut, kasih sayang seorang ibu memberikan keamanan dan kepercayaan yang diperlukan oleh anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.
Namun, selain kasih sayang, kecerdasan seorang ibu dalam mengasah pemikiran anak juga memegang peranan penting dalam membentuk mindset dan pola pikir anak.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa interaksi antara ibu dan anak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan otak anak. Ibu yang bijaksana dan penuh kasih tidak hanya mampu merangsang perkembangan otak anak secara positif, tetapi juga mampu membentuk pola pikir yang sehat pada anak.
Peringati Hari Ibu, CEO Save Education Aceh (SEA) sekaligus guru SMPN 1 Banda Aceh, Aishah mengatakan, pemikiran yang terasah dengan baik akan membantu anak dalam menghadapi berbagai tantangan dan menyelesaikan masalah dengan lebih baik. Anak yang dibesarkan oleh ibu dengan mindset sehat cenderung memiliki kestabilan emosional yang lebih baik.
Artinya, mereka mampu memahami dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik sehingga mampu berinteraksi sosial secara positif. Kemampuan untuk memahami diri sendiri dan orang lain adalah kunci utama dalam mengembangkan kecerdasan emosional. Sebagai orang tua, terutama sebagai seorang ibu penting untuk merangkul peran sebagai sosok yang rasional dan berterima secara logis.
Aishah juga menyampaikan, seorang ibu yang memiliki pendekatan terbuka dan tidak memaksa kehendak kepada anak, maka akan membantu mereka dalam mengembangkan kepribadian yang sehat.
Anak adalah amanah yang harus dibina dengan penuh kasih sayang dan kearifan. Oleh karena itu, pada Hari Ibu ini, ia mengajak masyarakat untuk mengenang sosok ibu sebagai pilar utama dalam pembentukan karakter dan pemikiran anak-anak.
“Marilah kita memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada ibu karena peran dan kasih sayangnya tidak hanya membentuk anak-anak, tetapi juga membentuk masa depan yang lebih baik,” ucapnya saat diwawancarai Nukilan.id, Jumat (22/12/2023).
Tanpa adanya peran seorang ibu yang pintar dan penuh kasih, dunia ini akan kehilangan kehangatan dan kebijaksanaan yang sangat diperlukan dalam memandu anak-anak menuju masa depan yang cerah.
Sebagai anak, juga dapat berperan dalam menghargai peran ibu. Salah satunya adalah dengan menjadikan kasih sayang dan kearifan yang diberikan oleh ibu sebagai titik tolak dalam membentuk sikap dan kepribadian kita.
“Memahami nilai-nilai yang ditanamkan oleh ibu, seperti kesabaran, kejujuran, dan empati, akan membantu kita menjadi individu yang lebih baik,” ujarnya lagi.
Selain itu, ia juga menyebutkan, sebagai orang dewasa agar dapat memberikan dukungan dan apresiasi kepada ibu-ibu di sekitarnya. Bukan hanya pada Hari Ibu, tetapi setiap hari adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan rasa terima kasih dan cinta kepada ibu.
Mendengarkan cerita-cerita pengalaman ibu, membantu meringankan beban ibu, atau sekadar menghabiskan waktu bersama adalah cara-cara sederhana namun berarti untuk menunjukkan rasa hormat kita kepada mereka.
Lanjutnya, Hari Ibu adalah momentum yang tepat untuk merenungkan betapa pentingnya peran seorang ibu dalam membentuk generasi penerus. Sebuah kehadiran yang penuh kasih, bijaksana, dan penuh perhatian dari seorang ibu dapat membentuk anak-anak yang memiliki kekuatan emosional dan mental yang luar biasa.
“Oleh karena itu, mari kita jadikan setiap hari sebagai hari untuk merayakan ibu, menghargai jasa-jasanya, dan menjadikan kebijaksanaan serta kasih sayangnya sebagai inspirasi dalam kehidupan kita,” pungkasnya [Auliana Rizky]
