Nukilan.id – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Pemuda Aceh (GEMPA) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh.
Dalam aksi tersebut, massa meminta Pemerintah Aceh untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan Aceh Vespa Festival yang diselenggarakan oleh Disbudpar Aceh beberapa waktu lalu.
Koordinator aksi, Mukhlisin menyampaikan berbagai permasalahan yang timbul akibat pelaksanaan event tersebut. Di antaranya adalah kebisingan, kemacetan, kerusakan lingkungan, kurangnya pengawasan dari pihak berwenang, dan dugaan pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA).
“Mereka harus lebih memperhatikan aspek lingkungan, kenyamanan masyarakat, dan dampak kebisingannya,” tegas Mukhlisin dalam keterangannya kepada Nukilan.
Selain itu, massa juga menuntut adanya penegakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi selama pelaksanaan Aceh Vespa Festival. Mereka meminta sanksi diberlakukan bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan.
“Harus ada penegakan hukum terhadap pelanggaran yang dilakukan selama pelaksanaan event tersebut, termasuk sanksi bagi pihak-pihak yang bertanggung jawab,” ujar Mukhlisin dalam aksi demonstrasi tersebut, Kamis (3/8/2023).
Mukhlisin juga meminta adanya peningkatan komunikasi dan partisipasi aktif warga dalam proses perencanaan dan pelaksanaan event-event besar di Aceh.
“Kita meminta Penjabat (Pj) Gubernur Aceh agar dapat mengevaluasi Kadisbudpar Aceh berkenaan dengan pelaksanaan event tersebut,” pungkasnya.
Reporter: Sammy