Nukilan.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) resmi meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegritas (Srikandi) bersamaan dengan peresmian aplikasi Diorama Kearsipan dan Telusur Arsip yang berlangsung di Kantor DPKA pada Rabu (17/5/2023).
Kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Edi Yandra menyampaikan, aplikasi Srikandi merupakan implementasi dan perwujudan dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang diluncurkan dalam upaya peningkatan kinerja serta efektifitas agar mempermudah pekerjaan sehingga bermanfaat dalam pengelolaan arsip yang baik juga profesional.
“Tahun depan menjadi batas waktu seluruh pemerintahan pusat dan daerah wajib menggunakan aplikasi tersebut,” kata Edi Yandra saat menyampaikan laporannya, Rabu (17/5/2023).
Edi Yandra mengatakan, menurut data saat ini penerapan aplikasi di provinsi Aceh merupakan kolaborasi DPKA dan Kominsa Aceh. Kemudian, sebanyak 46 SKPA serta seluruh Biro meliputi 6661 akun mulai dari admin, user serta pengadministrasian surat menyurat.
“Sebanyak 543 surat telah terbit dengan berbasis tanda tangan elektronik,” kata dia.
Ia menjelaskan, sejauh ini sebanyak 6 SKPA dan satu biro juga turut aktif menggunakan aplikasi Srikandi versi lite.
“Ada DPKA Aceh, Dishub Aceh, Dinas DPMPTS, Diskominsa Aceh, BPSDM Aceh, BPK Aceh dan Biro Umum Sekda Aceh,” jelasnya.
Sedangkan, untuk tingkat Kabupaten/Kota sejauh ini terdapat tiga daerah yang telah menggunakan aplikasi srikadi versi lite yakni Kabupaten Aceh Jaya, Bireuen dan Bener Meriah. Disisi lain, terdapat 12 wilayah lainnya di Aceh yang telah menerima akun Srikandi hanya saja belum mengimplementasikannya kedalam sistem pemerintahan dan birokrasi.
Lebih Lanjut, Edi Yandra manambahkan, arsip dapat menjadi harkat dan identitas sebuah bangsa dikarenakan dapat menggambarkan perjalan sejarah dari masa ke masa.
“Maka dari itu, dalam rangka pelayanan arsip di masyarakat. Alhamdulillah tahun 2022 DPKA telah membangun satu ruang diorama arsip.
“Namun, dengan pembentukan diorama Arsip Aceh masih banyak kekurangan jika dibandingkan dengan provinsi lainnya seperti Jawa Barat, Yogyakarta dan Nasional,” tambahnya.
Selanjutnya, dirinya berharap, agar kedepannya sangat diperlukan pengembangan diorama arsip berbasis elektornik, tekhnologi dan informasi serta diiringin dengan ketersediaan anggaran beserta sarana prasana yang memadai.
Diketahui, menurut pantauan Nukilan.id turut hadir dalam kegiatan peluncuran aplikasi Srinkadi tersebut Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Drs. IMAM GUNARTO, M.Hum, Asisten Administrasi Umum Setda Aceh Iskandar AP, jajaran SKPA, Biro, Bupati, Walikota dan Kepala Dinas Perpustaan dan Kearsipan Kabupaten/Kota Se-Aceh. [Azril]
Baca Juga: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Terima Penghargaan SKPA Sangat Inovatif