Nukilan.id – Selama bulan ramadhan penjualan dan permintaan masyarakat terhadap lemang meningkat pesat, hal itu dikarenakan makanan ini menjadi salah satu menu favorite untuk berbuka puasa.
Lemang merupakan makanan taradisional berbahan dasar beras ketan dan santan yang dimasak menggunakan bambu kemudian dibakar.
Salah seorang pedagang di wilayah Lamdingin, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Yusuf mengatakan, lemang menjadi makanan khas yang selalu di jual oleh pedagang diberbagai tempat dan menjadi salah satu menu wajib masyarakat saat bulan ramadhan.
“Lemang menjadi dagangan wajib yang selalu muncul dan di cari oleh masyarakat ketika ramadhan,” kata Yusuf saat diwawancarai Nukilan.id, Kamis (30/3/2023).
Ia menjelaskan, penjualan lemang menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi masyarakat selama bulan ramadhan karena permintaan daya beli yang tinggi untuk dijadikan takjil berbuka puasa.
“Kalau buka puasa lemang ini selalu ada yang beli, makanya kalau ada warga mau jualan maka lemang ini bisa jadi pilihan yang cocok,” ucapnya.
Selanjutnya, Yusuf menerangkan, bahwa selama ramadhan omset penjualan lemang mengalami peningkatan yang signifikan dari hari-hari sebelumnya, Hal tersebut dikarenakan tingginya permintaan dan daya beli masyarakat.
“kalau hari-hari biasa kita menjual hanya enam ruas bambu setiap sekali masak dalam sehari, tapi sekarang selama ramadhan naik jauh sampai 200 ruas bambu untuk sekali pemasakan,” terangnya.
Ia menambahkan, setiap proses pemasakan lemang membutuhkan waktu hingga empat jam untuk sekali pembarakan, adapun jumlah yang dibutuhkan mampu mencapai 100 kilogram atau 200 batang ruas bambu. Sehingga, pagi hari menjadi moment yang tepat untuk melakukan pembakaran hingga siang.
“Kita kalau mulai pembakaran memasak itu perlunya banyak dan dimulainya tu dari pagi hari,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menyampaikan, pentingnya ketersediaan bahan baku dalam jumlah besar seperti besar ketan, bambu, daun pisang dan lainnya. Adapun lokasi pembelian barang baku tersebut berasal dari berbagai wilayah serta pasar di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar.
“karena kebutuhan kita banyak, makanya setiap bahan bakunya kita ambil banyak juga dari pemasok di Aceh Besar dan Pasar di sekitaran Banda Aceh ini,” ujarnya.
Sementara itu, ia mengungkapkan, bahwa harga jual satu ruas bambu lemang dibandrol Rp 130.000. Namun, jika sudah dilakukan pemotongan maka dijual Rp 30.000 setiap porsinya yang terdiri dari beberapa bagian.
“kita jual lemang ini Rp 130.000 kalau belinya satu ruas tapi kalau mintanya hitungan porsi (perpotong) maka harganya Rp. 30.000 saja,” ungkapnya.
Terakhir, Yusuf mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang antusias untuk membeli lemang hasil pengolahannya, serta berharap agar kedepannya peningkatan daya beli dapat berlangsung lama hingga akhir ramadhan nantinya.
“Saya sangat berterimakasih kepada masyarakat kita karena menyukai lemang yang kami proses sendiri sebelum dijual. selain itu, saya berharap pembeli banyak gini gak hanya diawal puasa aja tapi juga sampai akhir atau mau lebaran nanti.” tutupnya. []