Nukilan.id – Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencanangkan Dunia bebas dari Polio di tahun 2026. Indonesia sendiri sudah mendapatkan sertifikat bebas Polio dari WHO pada 2014 lalu. Namun akibat rendahnya cakupan vaksinasi di Indonesia, kasus positif Polio kembali ditemukan di Kabupaten Pidie, Aceh. Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah yang cakupan vaksinasinya rendah.
”Saya lihat data mana saja Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang memang cakupan vaksinasi polionya rendah. Provinsi Aceh memang bukan yang paling rendah tapi termasuk yang rendah,” kata Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin dalam kegiatan Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Aceh di Anjong Mon Mata, Komplek Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh pada Senin (5/11).
Sebagai respon dari adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tersebut, Kementerian Kesehatan telah melakukan imunisasi polio massal kepada anak-anak di Kabupaten Pidie yang telah dimulai sejak (28/11) lalu.
Sebelumnya, Menkes menargetkan sebanyak 95% anak di Kabupaten Pidie, Aceh mendapatkan imunisasi polio dalam waktu sepekan.
Berdasarkan laporan dari Pj Gubernur Aceh, di hari ke-6 pelaksanaan imunisasi polio serentak yakni pada (4/12) sudah mencapai 79.5% anak yang diimunisasi.
”Pelaksanaan Sub-PIN Polio sebagai respon dari KLB Polio di Aceh telah dilaksanakan di Kabupaten Pidie sejak 28/11 lalu dan pada Minggu 4/12 kemarin sudah mencapai 79,5%. Semoga target 95% bisa tercapai,” ujar Achmad Marzuki, Pj Gubernur Aceh.
Dalam sambutannya, Menkes Budi mengajak masyarakat khususnya para orang tua yang memiliki anak usia 0-12 tahun untuk segera membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan atau pos imunisasi terdekat supaya mendapatkan imunisasi polio. Menkes juga menghimbau supaya pemberian imunisasi polio dilakukan secara lengkap yakni sebanyak 4 kali imunisasi polio tetes dan 2 kali imunisasi polio suntik.
”Pesan saya kepada Bapak/Ibu para orang tua sekalian, pastikan anaknya itu diimunisasi Polio lengkap. Ada 4 kali Polio Tetes untuk anak usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Kemudian, 2 kali Polio Suntik untuk anak usia 4 bulan dan 9 bulan. Kenapa banyak? Karena tipe virusnya banyak, dan itu harus lengkap. Jika tidak lengkap maka berisiko terkena virus polio tersebut,” pesan Menkes.
Pelaksanaan Sub-PIN akan dilanjutkan di 22 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh dengan target sasaran sekitar 1.217.939 anak di rentang usia 0-12 tahun. Target capaian di seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh sekurang-kurangnya sebanyak 95% anak diimunisasi polio.
Menkes Budi turut mengapresiasi kinerja banyak pihak di Kabupaten Pidie, Aceh dalam menangani KLB Polio ini. Adanya respon yang cepat tanggap, Menkes optimis capaian target imunisasi polio di Provinsi Aceh akan terpenuhi.
”Menurut saya teman-teman di Aceh ini hebat sekali bisa menggerakan masyarakatnya karena dari 95.603 anak di Kabupaten Pidie, saya minta target satu minggu selesai. Di hari ke 6 saya lihat, kemungkinan besar bisa tercapai angka itu,” ungkap Menkes Budi.
Tak lupa Menkes juga mengajak para rektor universitas untuk terus meningkatkan edukasi kesehatan ke masyarakat.
”Terakhir saya titip pesan kepada para rektor dan dekan universitas supaya edukasi kesehatan kepada masyarakat terus ditingkatkan. Harapannya Aceh bisa segera bebas dari polio kurang dari satu bulan,” tutup Menkes Budi. [Reji]