Dishub Aceh: Aktivitas Penerbangan Mulai Menggeliat

Share

Nukilan.id – Pasca pandaktivitas penerbangan di Provinsi Aceh mulai kembali menggeliat baik domestik maupun Internasional. Hal itu terlihat dari sejumlah maskapai yang kembali melayani rute penerbangan internasional Banda Aceh-Penang. Salah satunya seperti maskapai Firefly yang sudah kembali beroperasi di Aceh.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, T. Faisal mengatakan, aktivitas penerbangan ini mulai menggeliat setelah dibukanya kembali penerbangan internasional pada tanggal 3 Oktober 2022 lalu. Hal ini juga ditandai dengan kembalinya beroperasinya Air Asia rute Banda Aceh-Kuala Lumpur dengan pesawat Airbus A320 dengan frekuensi 2 kali per minggu.

“Selanjutnya menyusul maskapai Air Asia dan Firefly yang juga membuka rute penerbangan internasional dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, yakni rute Banda Aceh-Penang pada 7 November lalu,” kata Faisal dalam keterangannya kepada Nukilan, Kamis (1/12/2022).

T FaiSebelum Covid-19, sambungnya, maskapai Firefly ini menggunakan pesawat dengan tipe baling baling Ediyaitu ATR-72, tapi kali ini Firefly menggunakan pesawat jet tipe Boeing B737-800 dengan daya angkut 189 pnp dengan frekuensi 2 kali per minggu.

Faisal menyebutkan, maskapai Air Asia dan Firefly akan menambah jadwal penerbangannya mencapai 4-5 kali per minggu, tergantung jumlah permintaan penumpang.

“Bukan hanya itu, maskapai nasional Batik Air juga akan membuka penerbangan Banda Aceh-Penang mulai tanggal 15 Desember 2022 dengan jumlah penerbangan 7 kali per minggu,” katanya.

Menurut Faisal, dengan semakin meningkatnya jumlah penerbangan keluar negeri, tentunya Aceh akan semakin terkoneksi dengan dunia Internasional. Bahkan, hal ini juga akan memudahkan masyarakat Aceh untuk melakukan perjalanan baik dalam rangka bisnis, perdagangan, pariwisata, kesehatan dan lain sebagainya dengan tarif yang terjangkau.

He“Perkembangan positif ini merupakan jawaban dari upaya keras Pemerintah Aceh melalui Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang terus melakukan koordinasi intens baik dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator maupun pihak maskapai,” ungkapnya.

Karena itu, Faisal menyampaikan rasa syukur atas upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh akhirnya terwujud, dimulai dari pembukaan kembali status Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) untuk penerbangan internasional pasca Covid-19, seperti penerbangan Haji, Umrah dan penerbangan internasional reguler.

“Pemerintah Aceh juga mengapresiasi maskapai yang dengan kondisi keterbatasan armada pasca pandemi, namun tetap memberikan prioritas untuk membuka penerbangan dari Aceh ke luar negeri,” ucapnya. []

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News