Nukilan.id – Keinginan Keuchik (Kepala Desa, Red) Meunasah Mon Cut, Baisi dan perangkat gampong lainnya memiliki Kampung Keluarga Berkualitas (KB) dan Rumah Data Kependudukan di desa nya begitu kuat. Sehingga ia memberikan gudang penyimpanan alat pertanian dan pupuk kepada Koordinator Balai KB Kecamatan Lhoknga, Sofiati Djalil dan Penyuluh KB untuk digunakan sebagai Kampung KB dan Rumah Dataku. Kampung KB yang dibentuk pun secara Mandiri.
“Wow! Luar biasa perubahannya. Rumah yang dulu sebagai gudang untuk menyimpang alat pertanian dan pupuk sudah begitu tertata rapi dan indah. Penuh dengan data-data kependudukan,” ucap Keuchik Baisi penuh kagum, ketika menyampaikan kata sambutan pada acara peresmian Kampung KB Kemuning dan Rumah DataKu.
Sontak tamu yang hadir bertepuk tangan. Iapun tidak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya bersama perangkat gampong lainnya. Keuchik Meunasah Mon Cut, mengaku, awalnya terbesit keinginan kuat itu ketika ia menghadiri undangan di Kampung KB dan RDK di Gampong Meunasah Baru. Diakuinya banyak perubahan yang ia lihat di desa tetangganya itu.
“Dengan adanya Kampung KB dan Rumah DataKu, harapan kami terwujudnya keluarga berkualitas di desa kami. Kami berterimakasih kepada PKB (Penyuluh Keluarga Berencana) dan PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) sehingga terbentuknya Kampung KB dan Rumah DataKu, sebab saya sadari data itu sangat penting di dalam membangun desa kami,”kata Baisi.
Dengan diresmikannya Kampung KB Kemuning dan Rumah DataKu di Gampong Meunasah Mon Cut, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, oleh Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd, pada Senin, 28 November 2022, jumlah Kampung KB di Aceh Besar bertambah menjadi 24 unit dan sementara RDK berjumlah tiga unit.
Di Kecamatan Lhoknga sendiri telah memiliki tiga unit Kampung KB yang komplit dengan Rumah Data Kependudukan, yaitu di Gampong Naga Umbang, Meunasah Baro, dan Meunasah Mon Cut.
Gampong Meunasa Mon Cut memiliki tiga Dusun yaitu Nek Polem, Nek Pang Yusuf, dan Tgk Malem. Sementara jumlah penduduk sebanyak 533 jiwa dan 122 Kepala Keluarga (KK). Umumnya masyarakat di desa ini bekerja sebagai petani dan nelayan.
Turut hadir, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd, Kepala OPD KB Kab. Aceh Besar, Drs. Fadhlan, Camat Lhoknga Budi Santosa, SSTP, Koordinator Balai Penyuluh KB Lhoknga, Sofiati Djalil, dan perangkat desa lainnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs. Sahidal Kastri, M.Pd, saat meresmikan dan memberi sambutan menyebutkan, dengan demikian jumlah Kampung KB di Aceh bertambah menjadi 599 yang sudah terinput dengan jumlah Rumah Dataku sebanyak 310.
” Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Instruksi Presiden (lnpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas pada 20 Mei 2022 lalu. Melalui Inpres Kampung KB ini maka institusi keluarga akan diperkuat dan diberdayakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” beber Sahidal.
Lanjutnya, dari Inpres di atas diwajibkan setiap Kampung KB memiliki Rumah Data Kependudukan. untuk mewujudkan keluarga berkualitas di Kampung KB. Data kependudukan sangat diperlukan di dalam perencanaan pembangunan desa dan meningkatkan sumber daya manusia masyarakat gampong.
“Kalau kira bicara soal keluarga berkualitas maka berbicara sumber daya manusia nya. Untuk mewujudkan keluarga berkualitas, pastinya keluarga harus terbebas dari stunting. Sebab stunting menyebabkan lemahnya otak atau IQ,” kata Sahidal.
Selanjutnya, Kaper mengatakan, untuk mengetahui keluarga beresiko stunting datanya bisa didapatkan di Pendataan Keluarga (PK) yang kini sudah terkoneksi langsung dengan aplikasi Rumah Dataku.
Lanjutnya lagi, data ini juga sangat diperlukan untuk melakukan intervensi baik secara spesifik maupun sensitif sehingga pencegahan dan penurunan prevalensi stunting bisa dilakukan di tingkat desa oleh lintas sektor terkait.
Pun begitu juga dengan informasi data lainnya. Lanjut Sahidal, data by name by adress ada di Rumah DataKu. “Informasi sosial dan kondisi ekonomi masyarakat semua ada di data kependudukan. Data ini juga sangat penting ketika Musrembangdes. Data-data ini sangat diperlukan di dalam pembangunan desa karena ketika program pembangunan tanpa basis data maka terbengkalai,” ucap Sahidal. Ia juga meminta agar data terus di-update agar akurat dan dapat dipertangjawabkan.
Kepala OPD KB, Drs. Fadhlan menambahkan, keuntungan adanya basis data yang lengkap di Rumah DataKu, tidak saja pentingnya untuk perencanaan pembangunan gampong, tetapi juga sebagai informasi guna mengembangkan program strategis gampong.
“Rumah Dataku di Kampung KB sangat diperlukan dalam perencanaan pembangunan gampong. Kemudian di Kampung KB yang komplit RDK akan adanya pertemuan lintas sektor di gampong ini untuk melakukan program pembangunan di dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Fadhlan.
Ia berharap dengan bertambahnya Kampung KB dan KB di Kabupaten Aceh Besar (24 Kampung KB dan tiga RDK) dapat memberi kontribusi terhadap indikator-indikator kependudukan lainnya.
Ia menyebutkan, Indeks Pembangunan Manusia di Aceh Besar, tahun lalu sebesar 37,8 persen dan tahun 2022 ini meningkat menjadi 74 persen. Artinya, jelas Fadhlan, ada tiga komponen yaitu, angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama belajar masyarakat Aceh Besar semakin tinggi.
“Dengan hadirnya Kampung Kb dan Rumah Dataku di Gampong Meunasah Mon Cut, dapat membantu kita di dalam mengembangkan program strategis lainnya di desa sehingga IPM kita akan semankin meningkat. Sebagaimana tujuan dari adanya Kampung KB mewujudkan keluarga berkualitas dan sejahtera serta mengimplementasikan delapan fungsi keluarga,” demikian pungkasnya.
Selesai meresmikan Kampung KB dan RDK, Kaper BKKBN Aceh menyerahkan Plakat, Piagam, dan Uang Tunai sebesar Rp12 juta kepada Kelompok BKR An Nur, Juara 1 Kelompok BKR Terbaik Tingkat Aceh Tahun 2022 dan sekaligus melihat dan membeli hasil produksi kelompok UPPKA di desa tersebut.