Nukilan.id – Seorang petani kebun bernama M Affan tewas mengenaskan akibat diinjak gajah liar yang terjadi di kawasan perbukitan Lueng Ala, Gle Barat, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie.
Musibah itu berawal pada Jumat pagi, 28 Oktober ketika korban bersama warga sekitar hendak menghalau kawanan gajah liar yang selama ini sering mengganggu tanaman perkebunan dan palawija. Pagi itu Affan yang ditemani seorang anak perempuannya berusia sekitar 12 tahun, lebih dulu pergi ke kebunnya kawasan Gle Barat tersebut.
Karena tidak sabar menunggu, Affan sedirian langsung mencoba mengusir kawana gajah di sekitar lokasi hingga ke radius sekitar 1 km dari kebun miliknya itu. Sedangkan anak perempuan M Affan tidak ikut menghalau, tapi menunggu di gubuk tempat berteduh lokasi kebun.
Beberapa saat kemudian, rombongan petani lain saling bertanya keberadaan Affan yang tidak bergabung dengan mereka. Hingga siang menjelang sore, berdasarkan penuturan anak dan istrinya tenyata lelaki berusia sekitar 53 tahun itu belum kembali dari lokasi pengusiran gajah
itu.
Warga pada malam Sabtu itu langsung mencari keberadaan Affan ke lokasi pengusiran gajah tadi. Namun nahas, jasad M Affan ditemukan sekitar pukul 21.00 WIB, dalam kondisi remuk berlumuran lumpur.
“Ada membekas kaki gajak di lokasi dan pada jasad korban yang hancur itu. Sebagian anggota tubuh seperti telinga, usus dan tulang rusuk didapati terpisah dari badan” tutur Syarwan tokoh masyarakat setempat.
Malam itu juga jenazah korban langsung di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Teungku Chik Ditaro untuk keperluan visum. Kemudian dibawah pulang ke kediamannya di Desa Pako, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie dan dikebumikan pada Sabtu siang kemarin.
Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto bersama Sekda Idhami, saat berkunjung ke rumah duka Sabtu siang, mengucapkan turut belangsungkawa atas musibah ini. Bupati juga membantu bahan pokok untuk istri dan anak almarhum.
“Saya yakin almarhum Insyaallah husnul khatimah sebagai syuhada, karena perjuangan M Affan untuk mencari nafkah keluarga dan membela kepentingan masyarakat” tutur Bupati Wahyudi Adisiswanto.
Pemkab Pidie segera mencari solusi terbaik dan bekerja sama dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan FFI (Flora Fauna International) untuk menangani kawanan gajah liar. [Medcom]