Dosen Tata Negara Abulyatama: Aksi Terorisme terbaru Menyasar Perempuan dan Anak Muda

Share

Nukilan.id – Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Aceh dapat dimulai dengan menanamkan kesadaran bela negara Bukan hanya tugas TNI, melainkan juga tugas seluruh warga negara.

Hal itu disampaikan Dekan Universitas Abulyatama yang juga pengurus FKPT-Aceh Dr. Wiratmadinata,, S.H., M.H pada l kegiatan Komsos (Komunikasi Sosial), yang diselenggarakan, Bidang Teritorial Kodam Iskandar Muda (Dam-IM) di Aula BTU, Kodam IM. Banda Aceh, Kamis (27/10/2022).

Acara yang dibuka langsung oleh Aster Kodam-IM, Kolonel., Inf., Deni Gunawan, ini diisi pemateri dan juga Letkol., Inf., M. Yusuf, Waster Kodam-IM, l dan Mayor Inf., Novi Widiyanto. Peserta terdiri dari prajurit dan perwira teritorial, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, akademisi, dan warga masyarakat lainnya.

Dr., Wiratmadinata dalam paparannya menjelaskan hak dan kewajiban warganegara dalam melawan Radikalisme dan Terorisme. Wira juga menyampaikan perkembangan model-model aksi terorisme terbaru, yang sasarannya perempuan dan anak muda.

“Hasil riset yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau (BNPT) menunjukkan trend terbaru pelaku aksi terorisme adalah perempuan. Dua hari lalu, ada kasus perempuan muda yang mencoba memasuki Istana dengan membawa pistol. Tapi cepat diamankan petugas,” kata dosen Tata Negara tersebut.

Wiratmadinata juga menjelaskan tentang pentingnya fokus memberikan pendidikan bela negara, nasionalisme serta wawasan kebangsaan pada generasi muda, karena riset yang dilakukan BNPT membuktikan bahwa 85 persen anak muda yang sekaligus juga pengguna medsos, merupakan kelompok rentan terpapar virus radikalisme.

“Jika fenomena radikalisme di kalangan anak muda ini tidak segera kita cegah, kita antisipasi, maka potensi gerakan terorisme dipastikan terus mengancam Indonesia,” jelas Wira. .

Untuk itu, Dr. Wiratmadinata juga menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan yang fokus pada pemahaman Konstitusi, khususnya UUD 1945 serta Pancasila. Sebab, disanalah mereka akan menemukan pendalaman Negara Kesatuan Republik Indonesia,

“Dalam Pembukaan UUD 1945 sudah ditegaskan bahwa negara ini merdeka atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, yang artinya, sejak awal negara ini secara spiritual berakar pada keyakinan ketuhanan, dan sila pertama jelas dituliskan, keyakinan bangsa tentang Ketuhanan yang maha esa,” demikian Dr. Wira. []

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News