Nukilan.id – DPRD DKI Jakarta telah menetapkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan pada hari ini, Selasa (13/9). Ketiga nama itu nantinya akan diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Adapun ketiga nama tersebut adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
“Jadi nama tersaring untuk diserahkan ke Kemendagri, pertama Heru Budi, kedua Marullah, ketiga Bachtiar,” kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/9).
“Apakah disetujui?” katanya. Peserta rapat kompak menjawab setuju. Palu pun diketok untuk mengesahkan keputusan tersebut.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga sudah menyatakan calon Pj Gubernur DKI yang diajukan ke Presiden Joko Widodo bakal berjumlah enam orang. Enam nama calon itu akan diusulkan dua pihak, tiga dari DPRD DKI Jakarta dan tiga dari Kemendagri.
Berikut profil tiga nama calon Pj Gubernur DKI Jakarta yang telah CNNIndonesia.com rangkum:
Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) sejak 2017. Pria kelahiran Medan, 13 Desember 1965 telah memiliki segudang pengalaman di lingkup birokrasi termasuk di pemerintahan DKI Jakarta.
Haru sempat duduk diberbagai kursi jabatan di DKI Jakarta. Dilansir dari laman jakarta.go.id, dirinya pernah menempati posisi sebagai Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara pada 2008 silam.
Setelahnya, ia juga sempat menjadi Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) pada 2013.
Karier Heru di birokrasi semakin melesat usai dirinya menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014. Dia memimpin Jakarta Utara ditunjuk oleh Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian, pada era Basuki Tjahaja Purnama (BTP), Heru didaulat menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta.
Marullah Matali
Marullah Matali menjabat sebagai Sekda DKI Jakarta sejak Januari 2021. Dirinya dipilih oleh Anies untuk menggantikan Sekda DKI sebelumnya, yakni Saefullah yang meninggal akibat virus Covid-19.
Pria yang lahir pada 27 November 1965 ini bukanlah orang baru di dunia pemerintahan. Dia sudah bekerja di Pemprov DKI Jakarta sejak 1996. Marullah pernah menjabat sebagai staf Biro Bina Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta.
Setelahnya, Marullah juga diberi jabatan sebagai Kepala Seksi Bina Lembaga Mental dan Kepala Seksi Dinas Bina Mental Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial (Dinas Bintal dan Kesos) DKI Jakarta.
Kemudian, ia naik jabatan menjadi Kepala Sub Dinas Bina Mental Spiritual Dinas Bintal dan Kesos DKI Jakarta. Marullah melanjutkan kariernya di Pemprov DKI Jakarta sebagai Kepala Sekretariat Dinas Sosial. Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi Kepala Biro Pendidikan dan Mental DKI Jakarta.
Karier Marullah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta terbilang moncer, ia kemudian menduduki posisi Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata hingga Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.
Terakhir, Marullah pernah menduduki jabatan sebagai Wali Kota Jakarta Selatan untuk periode 2018-2021 sebelum akhirnya ditarik oleh Anies untuk mengemban posisi sebagai Sekda DKI Jakarta.
Bahtiar
Bahtiar menjabat sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri sejak 2020. Pria asal Bone, Sulawesi Selatan ini sebelumnya juga sudah mencicipi sejumlah posisi di Kemendagri.
Bahtiar pernah menjabat sebagai Kasubdit Ormas Ditjen Polpum, Kabag Perundang-undangan Setditjen Polpum, dan Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum. Kemudian, ia juga sempat menduduki kursi jabatan Kepala Pusat Penerangan (Kasuspen) di Kemendagri.
Sebelum namanya masuk ke dalam bursa calon PJ Gubernur DKI Jakarta, pada 2020, Bahtiar pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau. [CNN]