Ahyadin Apresiasi Capaian Kota Banda Aceh Dalam Indeks Pembangunan Manusia

Share

Nukilan.id – Capaian gemilang kota Banda Aceh dalam indeks pembangunan manusia menjadi catatan penting untuk kemajuan Aceh di masa mendatang.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Banda Aceh berhasil menempati posisi kedua setelah Yogyakarta dengan poin 85,71, berada di bawah Yogyakarta di posisi pertama dengan angka 87,18. Bahkan, IPM yang dibukukan Banda Aceh pun jauh di atas IPM Provinsi Aceh yakni 72,18 dan IPM Indonesia 72,29,” ungkap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI), Ahyadin Anshar, dalam keterangan tertulis kepada Nukilan.id Jum’at (06/05/2022).

Dia menjelaskan, hasil capaian kota Banda Aceh  tersebut berdasarkan pengukuran dari 514 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Ibukota Provinsi Aceh ini pun tergolong daerah mandiri dan sejahtera. “Kita patut bersyukur, ternyata Banda Aceh kota hebat dalam pembangunan manusia. Capaian luar biasa ini patut kita acungi jempol,”ujarnya.

Dia meyakini, dengan pembangunan manusia yang luar biasa saat ini akan menjadi pondasi awal membangun generasi yang lebih gemilang di masa mendatang.

“Selamat buat Banda Aceh! kepedulian dan keseriusan pemerintah serta partisipatif yang tinggi dari masyarakat untuk terus maju menjadi poin penting sehingga Banda Aceh mampu membuktikan diri tampil teratas bersaing di tingkat nasional, ini tentunya jadi kebanggaan kita bersama,” kata Ahyaddin yang juga Humas Kaukus Peduli Aceh (KPA) itu.

Menurut Ahyaddin, peningkatan signifikan IPM Banda Aceh tidak terlepas dari keseriusan dan fokus pemerintah. Naiknya IPM Banda Aceh juga tak terlepas dari terus menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran. “Kita bisa lihat dari data BPS, angka kemiskinan 2017 7,44 persen, 2018 7,25, dan 2019 tersisa 7,22. Sementara pengangguran pada 2018 tinggal 7,29 persen, dan kini pada 2020 6,90 persen, turun jauh dari 12 persen pada 2015 silam. Jadi, angka kemiskinan dan pengangguran berbanding lurus dengan laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Banda Aceh naik dari 3,39 pada 201 7 menjadi 4,49 persen pada 2018 dan terus meningkat hingga 2022. Pendapatan per kapita juga naik dari Rp 64,2 juta menjadi Rp 66,2 juta per tahun. Kemudian inflasi juga turun dari 4,86 ke 1,93 persen,” jelasnya.

Tingkat kesejahteraan itu, kata Ahyaddin juga sangat berpengaruh terhadap laju pembangunan manusia. “Contoh sederhananya, dengan ekonomi yang meningkat maka orang tua akan mampu memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Jadi, strategi pemko Banda Aceh dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sehingga mampu mendorong laju pembangunan manusia sudah tepat, dan patu dijadikan contoh bagi daerah lainnya. Intinya, jika kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan, maka laju pembangunan manusia juga akan meningkat,” pungkasnya.[]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News