Jalan Multiyears Rp69,8 Miliar di Aceh Tamiang Rusak, Nora Minta Pelaksana Proyek Segera Perbaiki

Share

Nukilan.id – Proyek pembangunan jalan Multiyears senilai Rp69,8 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020 di Kabupaten Aceh Tamiang sudah mengalami kerusakan. Padahal proyek tersebut baru siap dikerjakan.

Menanggapi hal itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Nora Idah Nita meminta agar pihak PT. Mon Mata Raya sebagai pelaksana kegiatan untuk segera memperbaiki ulang kerusakan tersebut.

“Itu harus segera diperbaiki ulang, mengingat jalan tersebut merupakan akses keluar-masuk ribuan masyarakat disana. Proyek tersebut dibangun untuk memudahkan masyarakat pengguna jalan, bukan sebaliknya,” tegas Politisi Partai Demokrat dari Dapil 7 (Aceh Tamiang dan Langsa) itu seperti dilansir berita Nasional, Minggu (24/4/2022).

Nora yang dijuluki Srikandi Aceh Tamiang ini mengaku khawatir akan terjadi hal yang tak diinginkan bagi masyarakat pengguna jalan bila kerusakan tersebut terus dibiarkan begitu saja.

“Kita khawatir akan ada korban yang jatuh, bila tidak segera diperbaiki. Apalagi di daerah tersebut tidak ada lampu penerang jalan bila malam hari,” ungkapnya.

Perlu diketahui bersama keberadaan Proyek Multiyears tersebut sejak dari awal sudah menjadi perhatiannya bersama rekan – rekan untuk diperjuangkan.

Sehingga, sambung Nora, proyek Multiyears tersebut sampai sekarang masih menjadi perhatian serius dirinya selaku anggota DPRA dari Dapil 7 yang meliputi Aceh Tamiang dan Langsa.

“Selain sumber anggarannya dari APBA, saya ikut mengawal ketat di Parlemen agar proyek tersebut tidak dibatalkan saat proses penentuan beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Sebelumnya,  Camat Bandar Pusaka Cakra Agie Winapati Sabtu (23/4/2022) kepada wartawan menyampaikan jalan yang amblas berada di kawasan Kampung Pantai Cempa. Kerusakan jalan terjadi sekitar seminggu lalu dengan kondisi awal aspal retak-retak.

“Kalau dilihat secara kasat mata panjang jalan yang amblas sekitar 8-10 meter. Lebarnya hampir memakan separuh badan jalan,” kata Cakra.

Akibat jalan amblas arus kendaraan yang melintas dari dua arah jadi terganggu. Namun hingga hari ini kerusakan jalan masih diperbaiki oleh sejumlah pekerja.

“Setahu saya sudah diberi tanda garis aspal untuk kemudian di potong. Mungkin akan diaspal ulang,” ujarnya.

Cakra menduga kerusakan jalan yang baru diaspal tersebut dipicu oleh kostur tanah yang labil di area kaki bukit tersebut.

“Karena di bawahnya tanah liat, jadi mudah bergerak, sehingga membuat badan jalan amblas,” ujarnya. []

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News