Nukilan.id – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilaksanakan Bank Indonesia di Aceh pada triwulan I 2022 mengindikasikan adanya peningkatan investasi dan penyerapan tenaga kerja.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani menyampaikan bahwa Saldo Bersih (SB) hasil survei terhadap investasi di seluruh lapangan usaha pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 14,29%, sementara SB hasil survei terhadap jumlah tenaga kerja sebesar 6,04%.
Meskipun demikian, perkembangan kegiatan dunia usaha tidak terlepas dari faktor musiman, bahwa aktivitas usaha pada triwulan I (awal tahun) cenderung selalu turun dibandingkan triwulan IV (akhir tahun sebelumnya). Dari hasil survei, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan dunia usaha pada triwulan I 2022 tercatat sebesar -9,79%.
Penurunan kegiatan usaha terjadi pada Lapangan Usaha (LU) Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan (SBT -6,29%); LU Transportasi dan Pergudangan (SBT -5,80%); LU Pertambangan (SBT -1,72%); dan LU Konstruksi (SBT 0,00%).
Namun begitu, masih terdapat beberapa LU yang mengalami peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I 2022. Yaitu, LU Industri Pengolahan (SBT 2,75%), LU Perdagangan (SBT 1,89%), LU Real Estat (SBT 1,55%), LU Informasi dan Komunikasi (SBT 1,08%), dan LU Jasa Keuangan (SBT 0,06%).
“Lapangan-lapangan usaha ini relatif tidak terpengaruh faktor musiman, dan mampu menggeliat di awal tahun seiring meningkatnya aktivitas industri dan mobilitas,” ujar Achris.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha tersebut, kapasitas produksi terpakai pada triwulan I 2022 tercatat sebesar 80,28%, meningkat dari 73,03% pada triwulan sebelumnya.
Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya, khususnya dari aspek likuiditas yang meningkat dari SB 25,97% menjadi 26,25%.
Pada triwulan II 2022, responden memprakirakan peningkatan kegiatan usaha dengan SBT sebesar 50,48%.
Peningkatan kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada beberapa sektor utama, yakni sektor Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan, sektor Konstruksi, serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran didorong peningkatan aktivitas masyarakat seiring masuknya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul fitri dan pelonggaran kebijakan mobilitas.
Perhitungan analisis survei dilakukan dengan metode Saldo Bersih (SB – net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban “meningkat” dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban “menurun”, dan mengabaikan jawaban “sama”.
Khusus penghitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual, penggunaan tenaga kerja, dan kondisi investasi dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT – weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian Saldo Bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya. [Wanda]