Aksi Demo Mahasiswa di Kantor Gubernur Aceh Berakhir Ricuh

Share

Nukilan.id – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa dan Rakyat Aceh Menggugat menggelar aksi di depan kantor Gubernur Aceh, Kamis (14/4/2022).

Aksi tersebut menuntut Gubenur Aceh agar menanggapi persoalan bergojolak di daerah, di antaranya menetapkan wilayah Hak Guna Usaha (HGU) antara PT. Setia Agung dengan Gampong Bate VIII, Kecamatan Simpang Kramat, Kabupaten Aceh Utara.

Mereka juga mendesak Gubernur Aceh mengevaluasi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) serta audit data per tahun, selain itu kepada pemerintah agar menghadirkan pabrik holir CPO di Aceh.

Selain itu, para Mahasiswa juga mendesak Pemerintah agar menstabilkan harga kebutuhan pokok, melakukan transparamsi anggaran otonomi khusus (Otsus), serta mencabut PP No.3 tahun 2015 tentang kewenangan pemerintah yang bersifat nasional di Aceh dengan melemahkan UUPA serta penghianatan terhadap MoU.

Aksi yang dimulai kurang lebih pukul 13.00 WIB ini awalnya berlangsung damai. Namun tiba-tiba terjadi kericuhan antara mahasiswa aksi dan pihak kepolisian yang sedang bertugas mengamankan aksi tersebut.

Pantauan Nukilan di lokasi, awalnya terlihat mereka saling beradu argument dan fisik, sehingga aksi tersebut berakhir ricuh. Kericuhan itu bermula saat salah satu mahasiswa aksi tiba-tiba menyemprotkan cat ke arah polisi, sehingga pihak kepolisian terpaksa membubarkan paksa aksi tersebut dan ricuh.

Kericuhan tidak berlangsung lama. Setelah dilerai, para peserta aksi dan pihak kepolisian kembali damai, dan mereka melakukan audiensi.

Reporter: Hadiansyah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News