Nukilan.id – Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian mengeluarkan data termutakhir soal luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Data yang tersedia adalah periode 2017-2021 dengan sebaran di 34 provinsi.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh Betahita dari situs resmi Kementerian Pertanian, per 2021 total kebun sawit nasional mencapai 15.081.021 hektare. Namun instansi tersebut memberikan keterangan bahwa angka itu masih perkiraan.
Selama lima tahun terakhir, luas perkebunan kelapa sawit terus bertambah. Pada 2017, Kementerian Pertanian mencatat 14.048.722 hektare. Tahun berikutnya naik menjadi 14.326.350 hektare.
Pada 2019, luas kebun sawit menjadi 14.456.611 hektare. Angka ini kemudian naik ke 14.858.300 hektare pada 2020. Sebagai catatan, data pada tahun ini juga ditandai sebagai angka sementara.
Secara khusus, ada beberapa provinsi yang mengalami kenaikan luas areal kebun secara signifikan pada periode tahun 2018-2019.
Kalimantan Tengah, misalnya, terus naik dari tahun ke tahun. Namun pada 2019 ekspansi sawit melonjak sebesar 17,14%, atau seluas 1.922.083 hektare dari 1.640.883 hektare pada 2018. Pada 2021, total kebun sawit di provinsi ini diperkirakan seluas 2.049.790 hektare.
Gorontalo mengalami ekspansi sebesar 16,91% pada periode yang sama, atau dari 10.049 hektare menjadi 11.749 hektare. Total luas pada tahun 2021 adalah 13.500 hektare.
Kalimantan Barat berada di urutan ketiga untuk kenaikan sebesar 11,15%. Pada 2018, kebun sawit seluas 1.815.133 hektare naik menjadi 2.017.456 hektare.
Sementara itu Papua mengalami peningkatan 10,47%. Rinciannya, pada 2018 provinsi ini memiliki kebun sawit seluas 157.223 hektare. Angka ini menjadi 173.687 hektare pada 2019.
Secara keseluruhan, Direktorat Jenderal Perkebunan menyatakan total pertumbuhan kebun kelapa sawit pada periode 2018-2019 adalah 0,19%.
Sementara itu lima provinsi dengan kebun sawit terluas per 2021 berturut-turut adalah Riau (2.895.083 hektare), Kalimantan Barat (2.070.272 hektare), Kalimantan Tengah (2.049.790 hektare), Sumatra Utara (1.345.783 hektare), dan Kalimantan Timur (1.333.905 hektare).
Dua provinsi lainnya dengan luas di atas 1 juta hektare adalah Sumatra Selatan (1.215.476 hektare) dan Jambi 1.090.072 hektare).
Data tidak tersedia untuk enam provinsi yakni Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Ada beberapa versi luas tutupan sawit di Indonesia. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Perkebunan pada 2020 menyebut bahwa luas tutupan 16.381.959 hektare.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah melakukan benchmark digitasi tutupan sawit di Indonesia, yang terkonsolidasi dengan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Badan Informasi Geospasial.
Hasilnya sekitar 16,3 juta hektare. Namun, hanya terdapat sekitar 14 juta hektare yang memiliki izin.
Sementara itu Yayasan Auriga Nusantara, organisasi nonprofit yang mengadvokasi isu sumber daya alam, memperkirakan luas tutupan perkebunan kelapa sawit Indonesia mencapai 16,52 juta hektare per 2020.
Sebaran terbesar kebun sawit berada di Sumatra (58%), Kalimantan (37%), Sulawesi (3%), dan Papua (1,7%). Sisanya ditanam di Pulau Jawa, Bali, dan Maluku.
Pada laporan tahun 2021, Greenpeace Indonesia turut mengeluarkan hasil pemetaan yang mencatat luas tutupan sawit di angka 16,24 juta hektare. Dari angka tersebut, didapati 3,12 juta hektare berada dalam kawasan hutan. [Betahita]