Nukilan.id – Banjir akibat hujan lebat dan disusul meluapnya air sungai ini telah merendam sejumlah Desa di Tujuh Kecamatan di Kabupaten Pidie pada Senin (17/1/2022) sore. Ketujuh Kecamatan tersebut meliputi, Kecamatan Padang Tiji, Delima, Kota Sigli, Mila, Indra Jaya, Tiro Truseb, dan Kecamatan Pidie.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud menghimbau warganya agar tidak melakukan aktifitas illegal logging atau penebangan liar.
“Jika ada aktifitas illegal logging agar segera dihentikan, karena banjir itu juga sangat terkait dengan illegal logging,” tegasnya.
Menurut Fadhlullah, banjir yang terjadi di suatu daerah itu sangat pengaruh dengan kondisi hutan dan tata cara pengelolaannya. Karena itu, dia mengajak seluruh warga untuk sama-sama menjaga hutan Pidie.
Selain itu, Fadhlullah menyampaikan, bahwa pada siang kemarin sampai dengan sore hari terjadi hujan sangat lebat di kawasan pegunungan Tangse dan sekitarnya, sehingga mengakibatkan debit air sungai naik drastis.
Kata dia, Daerah Aliran Sungai (DAS) yang naik drastis adalah DAS Krueng Baro dan DAS Krueng Teupin Raya, sehingga menyebabkan air sungai meluap dan merendam pemukiman dan persawahan warga.
“Namun, sampai dengan malam hari kondisi air meluap sudah mulai surut, kita berharap agar bisa segera normal kembali. Dan petugas kami juga sedang dalam proses menghitung berapa kerugian materil akibat banjir tersebut,” ungkap Fadhlullahm
Sementara itu, kata dia, di Kecamatan Tangse juga sempat terjadi tanah longsor yang menutupi badan jalan lintas Beureunun – Tangse tepatnya di kawasan Dusun Geuni, Gampong Lhok Keutapang.
“Namun, tanah longsor yang menutupi badan jalan ini dapat segera ditangani petugas dan lalu lintas langsung lancar kembali,” pungkasnya. [MIR]