Nukilan.id – Sejumlah negara saat ini tengah mengalami krisis energi, seperti Inggris, China dan India. Bahkan sekarang Singapura pun mengalami krisis energi. Mayoritas krisis energi yang dialami adalah krisis pasokan listrik.
Di saat negara lain ngos-ngosan mendapatkan pasokan listrik, pasokan listrik RI malah tumpah ruah. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan saat ini oversupply PLN masih sebesar 45% jika dibandingkan dengan beban puncak listrik.
Seiring dengan membaiknya perekonomian ditargetkan konsumsi listrik akan semakin meningkat. PT PLN (Persero) mencatat pada Kamis, (14/10/2021) pukul 19.00 WIB beban puncak listrik mencapai 28.093 MW. Capaian beban puncak ini menjadi rekor sejak 2019 di mana beban puncaknya mencapai 27.973 MW.
Meski beban puncak sudah meningkat, namun belum berdampak signifikan pada penurunan kelebihan pasokan listrik. Artinya kelebihan pasokan listrik RI masih tinggi.
“Over supply masih besar kendati beban semakin naik. Kondisi oversupply kita sampai dengan saat ini adalah 45% terhadap beban puncak. Masih kecil sekali (penurunan oversupply),” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin, (18/09/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan proyeksi konsumsi listrik sampai akhir tahun adalah sebesar 251 terawatt hour (TWh). Tumbuh sebesar 4,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Konsumsi sampai akhir tahun adalah sebesar 251 TWh atau tumbuh 4,1 % terhadap tahun lalu.”
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya berupaya keras untuk turut andil dalam memulihkan perekonomian, melalui pemanfaatan listrik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi biaya.
Zulkifli menilai pemulihan ekonomi sudah terasa melihat konsumsi listrik yang kian membaik. Hal ini juga tercermin dari beban puncak pada Kamis, 14 Oktober 2021, yang merupakan tertinggi sejak 2019.
“Ini menandakan bahwa perekonomian sudah kembali pulih. Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Diharapkan, kondisi ini terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif,” ujar Zulkifli, dalam siaran pers, Minggu (17/10/2021).
Zulkifli mengatakan, kondisi ini ditanggapi cepat oleh PLN dengan melakukan pengecekan seluruh operasional pembangkit, transmisi dan distribusi khususnya di wilayah Jawa Madura dan Bali.
“Kami memastikan pasokan listrik andal untuk menyambut pemulihan ekonomi,” ujarnya.
Pemulihan ekonomi ini juga terasa dari catatan konsumsi listrik yang tumbuh. Hingga September, konsumsi listrik tumbuh 4,42% dibandingkan tahun lalu.
“Kondisi ini menunjukkan strategi PLN dalam meningkatkan konsumsi listrik di masyarakat berjalan dengan baik,” ujar Zulkifli. [cnbcindonesia]