Nukilan.id – Sungguh sial nasip Husaini (38) tahun, awalnya ingin cepat sampai ditujuan, ujungnya harus berurusan dengan pihak PT. Hutama Karya (HK), pekerja Jalan Tol Sigli – Banda Aceh.
Husaini didenda Rp70.000 karena dituduh telah menerobos gerbang tol Seulimum-Jantho, padahal, Husaini memasuki tol lantaran petugas tidak menaruh rambu larangan, sehingga pengguna jalan tergiring menerobos melalui gerbang tol.
Husaini (38) kepada media menyampaikan, dirinya didenda karena memasuki jalan tol ruas Seulimum – Jantho sepanjang 6 KM pada Minggu (3/10) malam, padahal, jalan tersebut sama sekali tidak diawasi oleh petugas dan tidak ada rambu palang penutup yang menghalangi pengguna jalan masuk, seharusnya jalan ditutup.
Katanya, rambu-rambu jalan masuk ke Gerbang Tol Seulimum tertera dengan jelas di sepanjang Jalan Nasional Medan – Banda Aceh, seolah-seolah mengajak pengguna jalan untuk masuk kedalam tol.
“Asumsi saya jalan tol tersebut sudah bisa dilalui, karena rambu-rambu yang jelas terpampang mengundang pengguna jalan untuk masuk,” katanya Hsaini lewat rilis kepada Nukilan.id, Senin (4/10/2021)
Husaini mengaku kaget, setelah memasuki Gerbang Tol Seulimum, karena tidak terdapat petugas yang menjaga dan tidak memungkinkan untuk dilakukan putar balik arah, sehingga dirinya keluar di jalan tol berikutnya .
“Oleh karena sudah terlanjur masuk, maka kami mencari pintu keluar yang terdekat, yaitu di Pintu Gerbang Jantho. Namun setelah sampai di Pintu Gerbang Jantho kami dituduh melakukan penerobosan dan dipaksakan bayar denda kepada pihak HK,” jelas Husaini.
Sementara, Branch Manager Branch Manajer Tol Sibanceh PT Hutama Karya Djarot Seno Wibawa ketika dihubungi membenarkan perihal tersebut.
Menurutnya, perihal tersebut terjadi karena minimnya pengawasan yang dilakukan oleh kontraktor.
“Seharusnya pintu keluar masuk tol itu dijaga oleh petugas pada setiap saat, namun karena itu pada waktu malam mungkin petugasnya lagi isitirahat, sehingga gerbang tol dibiarkan terbuka tanpa ada pengawasan,” tuturnya.
Menurutnya, hal tersebut tidak seharusnya terjadi mengingat seksi jalan tol Seulimum itu masih dalam tahap pengerjaan.
“Ini akan menjadi tugas kami ke depan, untuk memastikan keselamatan pengguna jalan lebih terjamin,” katanya.[ar]