Nukilan.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Komisi IV, H. Muslim, SHI,MM dan Kementerian Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTPA) Provinsi Aceh melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang upaya peningkatan hasil produksi pertanian padi sawah di Aula gedung Grand Arya Hotel, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu (2/10/2021).
Adapun pemateri dalam kegiatan Bimtek tersebut yaitu Firdaus, SP. M.Si dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPPT) Aceh, Zulkifli, S. Hut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tamiang dan Irwan Hadi,SP Kepala Bidang Produksi Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tamiang. Dan turut dihadiri Anggota Komisi II DPRK Aceh Tamiang, Saiful Sofian, SE.
Dalam sambutan pembukaannya melalui zoom meeting, Muslim berharap kepada penyuluh Pertanian agar kegiatan dapat berjalan sukses dan tidak disia-siakan, karena banyak sekali ilmu yang akan disampaikan pemateri.
Ia menyebutkan, adapun salah satu program yang dilaksanakan untuk bercocok tanam adalah jajar legowo (Jarwo), karena sistem ini menjadi program unggulan yang mampu menghasilkan 10 ton padi per hektarnya untuk setiap musim tanam.
“Semoga semua ilmu yang diberikan dalam Bimtek nantinya dapat dipergunakan untuk meningkatkan pendapatan para petani di Aceh Tamiang,” ungkap Politisi Partai Demokrat itu.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Pertenakan (Distanbunak) Aceh Tamiang diwakili Kabid Produksi Pertanian, Irwan Hadi berharap kepada peserta agar dapat mengikuti Bimtek hingga selesai dan menyerap ilmu yang nanti disampaikan oleh pemateri.
“Karena tidak semua daerah Kabupaten/Kota yang mendapatkan Bimtek bermutu seperti ini, tapi hari ini Aceh Tamiang mendapatkan penghargaan istimewa untuk mengikuti acara Bimtek,” ujarnya.
Selain itu, Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian Provinsi Aceh mengatakan, kesuksesan kegiatan Bimtek hari ini dikarenakan adanya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif.
“Aceh memiliki luas lahan 213 hektar sawah di tahun 2015, Aceh memiliki 313 hektar sawah karena perkembangan zaman menjadi hilang 100 hektar,” sebutnya.
Sebab itu, kata Dr. Rahman, Penyuluh Pertanian adalah merupakan garda terdepan dalam meningkatkan mutu pertanian, maka sangat perlu penyuluh pertanian diberdayakan agar pertahanan pangan di Aceh Tamiang dapat dikuatkan.
Ketua Komisi II DPRK Aceh Tamiang, Saiful Sofian, SE menyampaikan bahwa, pigakanya akan terus memperjuangkan Pemulihan Ekonomi Daerah (PED)sebagai bagian dari implementasi Pemulihan Ekonomi Nasional PEN), bahkan untuk bidang pertanian diupayakan menjadi prioritas.
“Selain sarana irigasi, juga diperlukan alat-alat pertanian sebagai penunjang untuk peningkatan produksi hasil pertanian,” tegas Politisi Partai Demokrat itu.
“Kita punya stok pangan 30 ton agar nantinya dapat dikelola oleh pemerintah dan tidak ditangani orang lain atau pihak ketiga, karena Aceh Tamiang merupakan salah satu daerah yang rawan banjir hingga stok pangan dapat dipergunakan dan dapat membantu masyarakat nantinya,” sambungnya.
Ia berharap, perekonomian masyarakat Aceh Tamiang kedepan dapat normal kembali melalui sektor Pertanian. Karena selama pandemi Covid-19 yang sudah berjalan dua tahun ini, masyarakat sangat terpuruk secara ekonomi, khususnya di Aceh Tamiang.
Reporter: Poris