Nukilan.id – Kota Subulussalam menjadi satu-satu kabupaten/kota di Aceh yang belum mencapai 25 persen capaian realisasi serapan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Hal itu terungkap pada pemaparan 22 sekda kabupaten/kota di Aceh dihadapan Sekda Aceh Taqwallah di Kantor Gubernur Aceh, Jum’at (1/10/2021) lalu.
Capaian rata-rata angka Monitoring Center for Prevention (MCP) Provinsi Aceh hingga awal Semester IV tahun 2022, berada di angka 41,31 persen. Sementara capaian rata-rata nasional adalah 32 persen. Dari semua kabupaten/kota, tercatat ada 6 kabupaten yang telah berada di angka 75 persen, 17 kabupaten di atas 25-50 persen dan 1 kabupaten yaitu Subulussalam berada di bawah 25 persen.
Rapat Koordinasi Sekda Aceh dan Sekda kabupaten/kota dilakukan untuk membahas berbagai upaya dan strategi una mempercepat realisasi penggunaan Dana Otsus dan Dana Desa.
“Kami akan melakukan evaluasi terhadap pencapaian realisasi dana otsus dengan menggelar rapat koordinasi dan melakukan monitoring,” kata Sekda Kabupaten Bireuen, Ibrahim, dalam kesempatan pemaparannya.
Selain Sekda Kabupaten Bireuen, 22 Sekda kabupaten/kota lainnya juga memaparkan secara bergilir sejumlah dalam rapat koordinasi tersebut.
Namun secara keseluruhan, Direktur Koordinasi Supervisi I KPK RI, Brigjen Didik Agung Widjanarko, melalui layar virtual, mengapresiasi rapat koordinasi Sekda se-Aceh dalam rangka membahas upaya percepatan MCP, dana otsus, dana desa dan pelaksanaan vaksinasi. Menurutnya hal tersebut dapat menjadi pionir di Indonesia.
“Rakor yang digelar oleh teman-teman di Aceh ini akan saya sampaikan kepada tim di KPK, agar dapat diimplementasikan di provinsi lainnya,” ujar Didik.
Didik memberi apresiasi kepada pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota se Aceh atas capaian angka Monitoring Center for Prevention (MCP) Aceh hingga awal semester IV tahun 2021 ini berada di atas rata-rata nasional.[rls)