Nukilan.id – Ketua Komisi V Dewan Pimpinan Rakyat Aceh (DPRA), M. Rizal Fahlevi Kirani mengatakan, janji investasi yang digaungkan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kepada publik hanya sebatas iming-iming dan pencitraan.
“Kita melihat banyak janji-janji Nova Iriansyah yang disampaikan ke publik tentang investasi tidak kongkrit, itu hanya sebatas iming-iming dan pencitraan saja,” kata Fahlevi Kirani kepada Nukilan.id, Sabtu (11/9/2021).
DPMPTSP Aceh Buka Peluang Investasi kepada Pelaku Usaha
DPMPTSP: Investasi Aceh perlu Soliditas dan Konsistensi Kebijakan
Ia melihat bahwa, sampai saat ini, banyak sekali investasi di Aceh belum terealisasi. Bahkan, investor sebelumnya berinvestasi di Aceh kini sudah hilang. Seperti, investasi Rumah Sakit Sabang dengan India, Kawasan Industri Aceh (KIA) di Ladong juga tidak sanggup dijaga, sehingga membuat investor tidak nyaman dan putra Aceh sendiri yang siap berinvestasi triliunan juga tidak bisa dijamin kenyamanan investasinya.
“Sampai sekarang, di sisa masa jabatannya juga belum ada yang terealisasi, karena faktanya setelah kita liat kondisi dilapangan tidak ada apa-apa,” ujar Fahlevi Kirani.
Menurutnya, mulai saat ini, Nova Iriansyah jangan lagi memikirkan masalah investasi. Namun, alangkah baiknya, beliau lebih memikirkan solusi untuk memperbaiki ekonomi rakyat Aceh yang sedang terdampak pandemi Covid-19.
“Karena hari ini, di masa pandemi yang membuat ekonomi rakyat begitu menjerit, dan itu jauh lebih penting untuk di pertimbangkan,” sarannya kepada Nova Iriansyah.
Lebih lanjut, Fahlevi Kirani mengatakan, sebenarnya investasi itu penting untuk Aceh. Namun, dengan masa jabatan Gubernur Aceh yang begitu singkat, tidak memungkinkan lagi untuk tercapai.
“Kita tidak anti terhadap investasi-investasi yang ada di Aceh, tapi kami berharap, investasi itu pro terhadap kesejahteraan rakyat,” harap Fahlevi Kirani.
Reporter: Hadiansyah