Nukilan.id – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut 465 bencana terjadi Aceh dalam kurun Januari hingga Agustus 2021. Kerugian yang diakibatkannya mencapai Rp165 miliar.
“Sejumlah bencana itu mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 5 luka-luka dan 100.868 jiwa ikut terdampak,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas, Sabtu (4/8/2021).
Ilyas menyebut kebakaran permukiman masih mendominasi bencana di Aceh dengan 205 kejadian. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan terjadi sebanyak 86 kali. Angin puting beliung terjadi 64 kali dan merusak 261 rumah warga.
“Disusul banjir yang berdampak pada 2.228 rumah dan 1 tanggul rusak. Lalu, banjir bandang terjadi 4 kali kejadian dan merendam 272 rumah dengan prakiraan kerugian Rp2,6 miliar,” ujarnya.
Selain itu, bencana juga terjadi di lingkungan warga pesisir pantai. Banjir rob yang terjadi 2 kali merusak 29 rumah di Kota Lhokseumawe dan Aceh Timur. Sementara bencana abrasi terjadi 4 kali dalam kurun Januari-Agustus 2021.
BPBA turut mencatat bencana akibat kegagalan teknologi yang terjadi bulan Juli lalu di Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Bencana itu adalah dugaan keracunan gas yang berasal dari PT Medco E&P Malaka. Sekitar 531 jiwa terdampak kejadian itu.
“Dari semua bencana yang terjadi Januari sampai Agustus tersebut, ada 15 sarana pendidikan, 1 sarana kesehatan, 9 sarana pemerintahan, 10 sarana ibadah terdampak. Kemudian 133 ruko, 6 jembatan, 6 tanggul dan 209 meter badan jalan rusak akibat banjir dan longsor,” pungkas Ilyas.[merdeka.com]