Nukilan.id – Bangsa Spanyol dan Portugis dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan samudra untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah yang mereka sebut sebagai dunia timur.
Menyusul Portugis, orang-orang Spanyol berhasil mencapai kepulauan nusantara pada 1521, jauh sebelum bangsa Belanda.
Kendati demikian, Spanyol justru tidak sempat menancapkan kekuasaannya di nusantara.
Lantas, mengapa Spanyol gagal menjajah Nusantara?
Kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia
Menjelang akhir abad ke-15, Spanyol dan Portugis sama-sama berambisi menguasai wilayah lain di dunia.
Untuk menjaga kerukunan di antara keduanya, maka dibuatlah Perjanjian Tordesillas pada 7 Juni 1494 yang membagi wilayah di luar Eropa menjadi dua bagian.
Belahan sebelah timur dimiliki oleh Portugis, sementara bagian barat dikuasai Spanyol.
Bangsa Spanyol pun memulai penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah menuju ke arah barat.
Ekspedisi pertama yang dipimpin oleh Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika.
Setelah itu, Spanyol kembali mengirim ekspedisi di bawah pimpinan Fernando de Magelhaens atau Ferdinan Magellan, yang akhirnya tiba di Filipina pada April 1521.
Namun, karena Magellan terbunuh di Filipina, ekspedisi dilanjutkan oleh Kapten Sebastian del Cano, yang mengarahkan kapalnya ke selatan.
Pada 1521 pula, bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano untuk pertama kalinya datang ke Indonesia, tepatnya di Kepulauan Maluku.
Gagalnya penjajahan Spanyol di Indonesia
Kedatangan bangsa Spanyol di Maluku disambut baik oleh Kerajaan Tidore, yang tengah bermusuhan dengan Portugis yang lebih dulu bersekutu dengan Ternate.
Sebaliknya, Portugis menganggap kehadiran Spanyol sebagai ancaman bagi monopoli perdagangannya.
Selain itu, Portugis menuding Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas, karena Maluku telah menjadi wilayah kekuasaannya.
Namun, Spanyol memutuskan untuk memantapkan klaim dan bersikeras bahwa wilayah Maluku bagian dari kekuasaannya.
Oleh karena itu, persaingan di antara keduanya pun terjadi dan peperangan tidak dapat dihindarkan lagi.
Pertempuran antara Spanyol dan Portugis berakhir setelah diadakan perjanjian Saragosa pada 22 April 1529.
Lewat perjanjian ini, Portugis tetap melaksanakan aktivitas perdagangan di Maluku. Sementara Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan pekuasaannya di Filipina.
Dengan begitu, penjajahan Spanyol di Indonesia telah gagal sebelum dimulai. [kompas.com]