Nukilan.id – Bank Indonesia Provinsi Aceh menyarankan perlunya sejumlah program jangka pendek yang menyentuh langsung masyarakat dalam upaya penurunan angka kemiskinan. Hal itu penting dilakukan agar tingkat kemiskinan bisa terus tertekan dan tercapainya target dari pemerintah.
“Artinya, program yang diluncurkan targetnya terhadap daftar penduduk yang dikategorikan miskin sesuai dengan nama dan alamat,” kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh Achris Sarwani, di Banda Aceh, dilansir dari Antara, Kamis, 22 Juli 2021.
Pernyataan itu disampaikannya terkait rilis yang diterbitkan BPS Provinsi Aceh terkait data kemiskinan bahwa jumlah penduduk miskin di provinsi ujung barat Indonesia itu bertambah 330 orang sehingga menjadi 834,24 ribu orang selama periode September 2020 hingga Maret 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?HappyInspireConfuseSad
Ia menjelaskan dengan program menyasar langsung masyarakat miskin, dipastikan mereka akan mampu mengkonsumsi uang hasil pendapatannya dengan harga sejumlah bahan makanan dan non bahan makanan di atas garis angka konsumsi orang miskin.
“Setiap bupati/camat/keuchik mengetahui siapa saja penduduknya yang dikategorikan miskin tersebut sehingga tidak salah sasaran dalam menjalankan program,” katanya.
Menurut dia bantuan dana akan mampu meningkatkan konsumsi bahan makan dan non bahan makan di atas standar angka miskin. Kemudian Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota juga mendorong, mempermudah dan memfasilitasi agar masyarakat dapat dengan mudah menjalankan kegiatan produktif sehingga memiliki pendapatan yang lebih baik
Selanjutnya adanya kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, Pemerintah Pusat, swasta,pelaku usaha untuk menciptakan peluang produktif dan lapangan usaha harus terus dijadikan program utama.[medcom]