Nukilan.id – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang berani mengambil risiko.
Nadiem mengatakan seorang pemimpin juga perlu menemukan solusi atas tantangan yang dapat menghambat pekerjaan.
“Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang berani mengambil risiko,” kata Nadiem dalam acara “Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan VI Tahun 2021″, Selasa (13/7/2021).
“Pemimpin perlu menemukan solusi atas tantangan struktural yang menghambat kerja. Perubahan di aspek struktural kemudian perlu diikuti perubahan kultural, agar terbentuk mentalitas yang berorientasi pada kemajuan,” imbuh dia.
Eks CEO Go-jek ini pun menekankan, seorang pemimpin perlu menyadari pentingnya gotong royong sehingga tidak bekerja sendirian.
Nadiem menyebut, konsep kerja yang mengedepankan gotong royong dan kolaborasi adalah asas kerja di lingkungan kementeriannya.
“Seperti yang saya tekankan pada berbagai kesempatan, pemimpin harus bisa berkolaborasi,” ucap dia.
Menurutnya, Kemendikbud Ristek memiliki tugas untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas.
Nadiem berharap kebijakan Merdeka Belajar dapat melahirkan calon pemimpin muda yang memiliki kemauan kuat mengabdi pada negara.
“Kami tengah mengupayakan lahirnya generasi pemimpin baru dengan kemauan yang kuat untuk mengabdi pada negara,” ucap dia.
Selain itu, kata Nadiem, melalui pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) ini, Nadiem mendorong terciptanya pemimpin yang terus mendorong pembelajaran dan inovasi.
“Diharapkan dapat melahirkan para pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang mendorong pembelajaran dan inovasi,” tuturnya.[kompas]