Nukilan.id – Digitalisasi Ekonomi Syariah dapat merambat dalam berbagai aspek ekonomi baik ekonomi makro maupun mikro. Sekarang ini peran digital sangat meluas, hampir semua perekonomian menggunakan teknologi digital, baik dalam mengemas suatu produk hingga dalam memasarkan produk itu sendiri, hingga lebih mudah dan lebih cepat proses penjualannya dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Teknologi digital merupakan cara pengalihan dari operasional yang biasanya banyak menggunakan tenaga manusia tetapi menjadi cenderung pada sistem pengoperasian yang serba otomatis dan canggih dengan sistem komputer. Kemajuan teknologi digitalisasi juga memainkan peran penting khususnya sejak pandemi dimulai di awal tahun 2020 yang kini telah menjadikan masyarakat yang serba online, baik berjualan online maupun berbelanja online.
Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah ilmu dimana manusia atau setiap individu bisa mengetahui cara memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri agar terjaga kelangsungan hidupnya selama ia masih hidup di dunia. Sistem ekonomi pertama di muka bumi adalah ekonomi islam, terbukti di zaman Rasulullah SAW pada saat itu Nabi Muhammad mengajari para sahabatnya bagaimana berdagang yang benar, jujur dan adil.
Dari zamannya Rasulullah, sistem ekonomi sudah terlaksana menggunakan sistem ekonomi islam yaitu berdasarkan syariat islam, akan tetapi seiring berkembangnya zaman dan teknologi sistem ekonomi kini muncul varian baru yaitu sistem ekonomi konvensional.
Ekonomi digital merupakan suatu hal yang baru muncul terkait dengan ekonomi mikro, ekonomi makro, dan lain-lain. Dari segi sosial dan budaya, masyarakat indonesia pada saat ini sudah semakin maju. Terbukti menurut survey dari situs worlBank.org, indonesia mengalami peningkatan pengguna internet yang cukup efisien. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat indonesia sudah mulai mengikuti perkembangan teknologi di dunia.
Perkembangan ekonomi digital mengadakan berbagai macam transaksi dan produk jasa keuangan baru yang kini sudah beragam adanya, Contohnya jual beli online, dompet digital, cashback, dan lain sebagainya. Berbagai macam transaksi ini perlu dikoreksi oleh Ekonomi Syariah, agar dapat menilai bagaimana peran nya dalam perkembangan ekonomi digital.
Berbagai perkembangan inovasi pada teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK) atau teknologi digital selama satu tahun terakhir, berdampak pada bidang ekonomi dan bisnis, ekonomi inovasi, ekonomi online, ekonomi baru, dan ekonomi digital (Cohen et al., 2000). Dampak evolusi itu mendorong adanya masyarakat baru yang disebut masyarakat informasi atau masyarakat berpengetahuan.
Dalam perekonomian syariah yang sudah terdigitalisasi memungkinkan semua dalam bentuk dunia maya bukan dunia nyata contohnya seperti : e-commerce, e-business, e-banking, e-payment, e-marketing, e-learning dan lain sebagainya, meliputi berbagai aspek yang harus kita siapkan dalam memasuki era digitalisasi ekonomi yaitu sebagai berikut:
1. Knowledge
Pengetahuan atau knowledge merupakan hal terpenting yang harus dimiliki setiap individu dalam kelangsungan suatu hal apapun, karena pengetahuan itu berasal dari otak manusia yang bisa berpikir inovatif, kreatif, dan lain-lain. kebenaran atau informasi yang diperoleh melalui pengalaman atau pembelajaran.
2. Digitization
Digitization merupakan sebuah proses konversi dari analog ke digital atau biasa dibilang sebagai pendigitalan suatu hal yang dulunya analog menjadi digital.
3. Virtualization
Virtualization adalah cara membuat sebuah komputer fisik atau sebuah server menjadi beberapa mesin virtual yang mampu berinteraksi secara independen.
4. Molecularization
Organisasi yang akan bertahan dalam era ekonomi digitalisasi adalah yang berhasil menerapkan bentuk molekul, yaitu suatu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi dilingkungan sekitar perusahaan.
5. Internetworking
Merupakan hal yang penting dalam melakukan transaksi bisnis baik secara elektronik maupun secara konvensional dengan bertemu secara langsung.
6. Disintermediation
Ciri khas lain dari arena ekonomi digital adalah kecenderungan berkurangnya mediator sebagai perantara terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan.
7. Convergence
Kunci sukses perusahaan dalam bisnis internet terletak pada tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan dalam mengkonvergensikan 3 sektor industri yaitu: computing, communications, dan content.
8. Innovation
Keunggulan kompetitif sangat sulit dipertahankan mengingat apa yang dilakukan seseorang atau perusahaan internet lain sangat mudah ditiru, oleh karena itu inovasi sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan.
9. Prosumption
Hampir semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah menjadi produsen karena sistem nya sudah serba mudah untuk dipelajari, dipahami dan digunakan pula.
10. Immediacy
Di internet, pelanggan dihadapkan pada berbagai perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sama, hanya 3 kriteria utama yang dapat dipilih oleh perusahaan.
11. Globalization
Suatu integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia.
12. Discordance
Terjadinya fenomena perubahan struktur sosial dan budaya sebagai dampak konsekuensi logis terjadinya perubahan sejumlah paradigma terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Hal yang mendasar dan melandasi digitalisasi ekonomi syariah hanya ada pada metode dan aturan dari ajaran agama islam dalam melakukan transaksi yang syar’i menurut ajaran agama islam, karena semua urusan didunia sudah ada aturannya dalam kitab suci umat islam. seperti tidak boleh adanya riba dalam suatu jual beli antara penjual dan pembeli, riba juga sudah dijelaskan haram dalam Al-Quran. Jual beli pula harus menguntungkan terhadap kedua belah pihak atau tidak saling merasa dirugikan diantara keduanya (Penjual dan pembeli).[kompasiana.com]