Nukilan.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan akan mendorong Lembaga Penyelenggara TV Swasta (LPS) untuk bagi-bagi Set Top Box (STB) gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Perusahaan televisi sebagai penyelenggara MUX yang diminta komitmennya membagikan STB penunjang tv digital.
Direktur Penyiaran Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia mengungkap STB salah satu komponen penting penunjang keberhasilan tv digital di Indonesia.
“STB itu di Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menterinya sudah ada klausulnya. Pertama STB itu asalnya dari penyelenggara MUX. Itu [merupakan] komitmen mereka peyelenggara mux dengan berhasilnya menang seleksi mux mereka komitmen STB. Jadi kita dorong agar STB ini segera dibagikan,” ujar Geryantika pada acara virtual, Rabu (23/6/2021).
Pembagian STB gratis ini diharapkan menyasar kepada beberapa keluarga miskin yang tidak mampu membeli perangkat tambahan, agar bisa menyaksikan siaran digital.
“Alhamdulillah kita sudah diskusi dengan teman-teman industri, mudah mudahan di tahap pertama di 17 Agustus, di bulan Juli ini kita bagikan untuk keluarga miskin,” pungkasnya.
Ia menjelaskan harga perangkat STB yang dijual di pasaran mulai Rp150 ribu, harga semakin mahal tergantung merek dan tipe.
“Harga STB ini dipasaran hanya 150 ribu. Bayangkan masyarakat sekarang sebulan pengeluaran untuk pulsa? saya hitung 200-300 ribu, ini STB hanya 150 ribu. Murah? murah lah jelas,” tuturnya.
Hadir secara virtual Vice President Broadcast Operation Trans TV, Wawan Julianto menjelaskan pembagian STB gotong royong itu tengah menunggu hasil finalisasi jumlah perangkat yang harus dibagikan.
“Tentunya Transmedia berkomitmen untuk ikut bergotong-royong memberikan STB untuk warga miskin. Jumlahnya masih proses penghitungan, kini masih menunggu finalisasi [penghitungan],” ujar Wawan di acara virtual, Rabu (23/6).
Mengutip data Badan Pusat Statistika (BPS), saat ini dijelaskan Wawan, terdapat kurang lebih 6,8 juta keluarga miskin yang akan disubsidi pemerintah dan LPS agar mendapatkan perangkat STB.
Wawan menjelaskan dari 6,8 juta data keluarga miskin itu masih ada yang tidak memiliki perangkat TV. Maka, nantinya yang akan diberikan bantuan STB gratis hanyalah keluarga yang memiliki TV saja.
“Dari 6,8 juta ini tentunya masih ada rumah tangga yang tidak memiliki tv, tapi asumsinya yang dibantu yang memiliki TV,” pungkasnya.
Sebelumnya Kominfo berencana menyediakan 6,7 juta STB untuk masyarakat tidak mampu untuk mendukung proyek migrasi TV analog ke TV Digital.
Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan masih ada masyarakat yang masih menggunakan pesawat penerima siaran TV belum digital. Perangkat STB diperlukan agar masyarakat bisa menikmati siaran digital.
Meski begitu, Johhny tidak menjelaskan secara rinci kapan dan ke mana saja rencana STB itu akan didistribusikan.
Lebih lanjut Johnny menuturkan hampir 90 persen negara di dunia telah menghentikan siaran televisi analog. Dia menyebut siaran analog sangat boros pita frekuensi radio, energi, dan tampilan serta fiturnya kurang optimal.[cnnindonesia.com]