Nukilan.id – Seratusan mahasiswa mengelar aksi di depan kantor Gubernur Aceh, yang tergabung dalam Front Mahasiswa dan Rakyat Mengugat, menyampaikan 8 tuntutan kepada Pemerintah Aceh. Salah satunya meminta Gubernur Aceh untuk mengevaluasi JKA dan Audit Data Pertahun.
Koordinator Lapangan Front Mahasiswa dan Rakyat menggugat Antarurllah meminta Gubernur Aceh Nova Iriansyah menemui peserta aksi untuk mendengar secara langsung penyampaian aspirasi mahasiswa yang mewakili suara rakyat,
Hal ini disampaikan saat penyampaian beberapa tuntutan atau petisi didepan kantor Gubernur Aceh pada Kamis, (14/04/2022).
Adapun tuntutannya ialah sebagai berikut.
- Mengultimatum Gubernur Aceh melalui BPN untuk segera mengukur dan menetapkan HGU antara PT. Setya Agung dengan Gampong Bate 8 di Aceh Utra
- Mendesak Pemerintah Aceh untuk mengevaluasi JKA serta audit data pertahun
- Meminta pemerintah aceh untuk menghdirkan pabrik hilir CPO di aceh
- Meminta kepada Gubernur Aceh untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
- Meminta Gubernur Aceh menuntaskan persoalan banjir di Aceh
- Tranfaransi anggran otsusu dan pertanggungjawaban kepada masyarakat aceh
- Meminta pemerintah pusat untuk mencabut PP no. 3 tahun 2015 tentang kewenangan pemerintah yang bersifat nasional di aceh karena melemahkan pengelementisiankan UUPA serta pengkhiatan terhadap MOU
- Meminta kepada presiden Jokowi melalui Gubernur aceh untuk menolak kenaikan PPN.
Sebelumnya mahasiswa sempat membakar ban di depan kantor Guebernur Aceh dan aksi dio warnai dengan kericuahan Karena mahsiswa kecewa kepada Gubernur tidak mau menjumpai para peserta aksi, lalu pihak kepolisian terpaksa membubarkan paksa para peserta aksi karena terjadi kesalahpahaman.
Reporter: Hadiansyah
