Nukilan.id – Banjir dan tanah longsor kembali melanda Kabupaten Pidie pada Senin, (17/1/2022) sore.
Banjir akibat luapan air sungai ini telah merendam 7 Kecamatan di Kabupaten Pidie, meliputi Kecamatan Padang Tiji, Delima, Kota Sigli, Mila, Indra Jaya, Tiro Truseb, dan Kecamatan Pidie.
Sedangkan tanah longsor dilaporkan terjadi di kawasan Dusun Geuni, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, sehingga menyebabkan jalan penghubung Kecamatan Beureunuen – Tangse terputus total.
Menurut laporan dari salah seorang warga yang melintas Hisbullah mengatakan, bahwa longsor itu terjadi sekira pukul 18.30 WIB.
“Kondisi saat ini, akses jalan menuju Tangse terputus total, akibat material Longsor menutupi seluruh badan jalan,” kata dia seperti dilansir RRI.
Material Longsor, lanjut Hisbullah, terjadi secara tiba-tiba akibat diguyur hujan lebat. Bahkan satu unit mobil Pick-Up L-300 yang sedang melintas mengangkut Pisang, tersangkut dalam material Longsor itu.
“Saat ini, satu mobil masih tersangkut di lokasi kejadian, karena material Longsor menutupi badan jalan,” jelasnya.
Hisbulalh berharap, instansi terkait di Kabupaten Pidie dapat secepatnya membantu membersihkan material yang sudah menutupi jalan tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie, H. Junidar mengatakan, pihaknya hingga Senin malam masih terus memantau warga masyarakat yang terimbas banjir dan tanah longsor.
“Untuk malam ini kita masih memantau apakah ada masyarakat yang mengungsi atau desa-desa mana saja yang airnya masuk ke dalam rumah masyarakat. Jadi disini akses jalannya juga agak susah, sementara komunikasi kami dengan Geuchiek (Kepala Desa) juga sedikit terganggu, karena air yang tiba-tiba meluap sekitar pukul 19.00 WIB,” pungkas Junidar. [MIR]