Nukilan.id – Sebanyak 3.942 desa atau gampong di Aceh telah mencairkan Dana Desa 2021 tahap pertama. Fokus penggunaannya untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“BLT salah satu prioritas Dana Desa 2021, di samping pemberdayaan ekonomi dan kegiatan strategis lainnya,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh, Azhari, Selasa (20/4/2021).
Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, tiga di antaranya telah mencapai 100 persen pencairan Dana Desa tahap pertama. Ketiganya yakni Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Tamiang dan Gayo Lues.
Sementara daerah lainnya memiliki tingkat realisasinya bervariasi mulai dari 99 persen hingga 51 persen.
Baca juga: Aceh Tercepat Penyaluran Dana Desa
Ada empat daerah yang realisasinya masih di bawah 50 persen. Keempatnya yakni Aceh Utara 31,22 persen, Simeulue 16,67 persen, Aceh Timur 7,21 persen dan Pidie 4,75 persen.
“Penyebabnya karena terlambat pengesahan APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten) sehingga berdampak tidak bisa cair Dana Desa,” kata dia.
Dia menjelaskan, Aceh memiliki 6.497 desa dengan alokasi anggaran Dana Desa 2021 mencapai Rp4,98 triliun. Desa yang telah lakukan pencairan tahap pertama sebanyak 3.942 desa dengan total anggaran yang telah beredar di desa Rp947,1 miliar.
Dia berharap, desa-desa lain segera melakukan pencairan Dana Desa tahap pertama. Dengan beredarnya anggaran di masyarakat, diharapkan akan dapat menjadi stimulus dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi warga.
Saat ini, sudah ada beberapa kabupaten yang mulai melakukan pencairan Dana Desa tahap dua. Rinciannya, Aceh Selatan 12 desa, Aceh Tenggara 11 desa, Bener Meriah 14 desa, Lhokseumawe empat desa, Aceh Besar tiga desa dan Nagan Raya satu desa.
“Dengan total anggaran Rp11,8 miliar,” katanya.
Baca juga: Korupsi Dana Desa, Muslem Hasballah dan Edi Saputra Divonis Empat Tahun
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi Aceh, Syafriadi menyebutkan, alokasi Dana Desa dari pemerintah pusat kepada Aceh sebesar Rp4,98 triliun.
Anggaran yang diberikan ini harus dikelola dengan baik oleh seluruh aparatur gampong dengan menyusun perencanaan pembangunan secara cepat, tepat dan terarah.
“Dana Desa itu tidak hanya diarahkan untuk mengokohkan daya beli masyarakat melalui BLT, tetapi juga mendukung UKM dan sektor usaha pertanian serta mendorong transformasi ekonomi desa melalui desa digital. Tujuannya adalah untuk peningkatan dan pemerataan pembangunan di Aceh,” katanya.[iNews]