NUKILAN.id | Banda Aceh – 21 Maret diperingati sebagai Peringatan Hari Puisi Sedunia. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan puisi dan bahasa yang terancam punah serta menghormati para penyair terkemuka di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia, sejumlah tokoh puisi terkenal telah muncul sejak zaman penjajahan Belanda hingga saat ini. Mereka dikenal luas atas keahlian mereka dalam merangkai kata-kata yang menyentuh hati pembaca.
Lalu, siapa saja kah mereka? Berikut 10 penyair puisi Indonesia yang dirangkum oleh Nukilan.id.
Chairil Anwar
Salah satu tokoh puisi terkenal di Indonesia, lahir pada tanggal 26 Juli 1922 di Medan, Sumatera Utara. Karyanya yang paling terkenal, “Nisan,” diterbitkan pada tahun 1942 dan menjadi karya sastra pertamanya. Chairil sering mengirimkan puisi-puisinya ke majalah Panji Pustaka, meskipun beberapa di antaranya ditolak. Ia dijuluki pelopor Angkatan 45 dan meninggal pada tanggal 28 April 1949 karena penyakit TBC.
W.S Rendra
Biasa dipanggil Mas Willy, adalah sastrawan dan dramawan terkenal yang lahir pada tanggal 7 November 1935 di Solo. Ia lebih suka diidentifikasi sebagai penyair dan telah menulis sejak tahun 1950-an. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain “Doa seorang Serdadu sebelum Perang,” “Sajak-sajak Cinta,” dan “Mazmur Mawar.”
Goenawan Mohamad
Lahir pada tanggal 29 Juli 1941 di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, juga merupakan salah satu tokoh puisi terkenal di Indonesia. Dia mulai menulis puisi pada usia 17 tahun dan pernah menjadi redaktur di majalah-majalah terkenal seperti Tempo. Beberapa karyanya meliputi “Asmaradana,” “Tentang Usinara,” dan “Perjalanan Malam.”
Joko Pinurbo
Dikenal dengan Pena Jokpin, adalah tokoh puisi terkemuka lainnya di Indonesia, lahir pada tanggal 1 Mei 1962 di Sukabumi. Ia gemar menulis puisi sejak SMA dan kemudian menjadi staf pengajar di IKIP Yogyakarta. Gaya tulisannya sering menyentuh isu-isu sehari-hari dengan sentuhan humor dan ironi. Beberapa karyanya termasuk “Pacar Kecilku,” “Pacar Senja,” dan “Di bawah Kibaran Sarung.”
Sapardi Djoko Damono
Seorang pujangga dan penyair terkemuka Indonesia, lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940. Dia mulai menulis puisi dan karya sastra sejak usia muda, sering mengirimkannya ke berbagai majalah sastra. Sapardi belajar di Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada. Ia meninggal pada 19 Juli 2020 karena penyakit organ. Karya-karyanya yang terkenal termasuk “Aku Ingin” dan “Yang Fana adalah Waktu”.
Wiji Thukul
Penyair Indonesia, lahir pada 26 Agustus 1963 di Solo. Meskipun hanya memiliki pendidikan menengah, dia dikenal karena puisi-puisinya yang mengkritik keras rezim orde baru. Wiji menghilang pada tahun 1998 karena karyanya yang kontroversial.
Amir Hamzah
Sastrawan Indonesia, lahir pada 29 Februari di Sumatera Utara. Dia dikenal sebagai “Raja Penyair Pujangga Baru”. Amir bekerja sebagai guru sebelum terlibat dalam dunia sastra. Karyanya terbit di berbagai majalah sastra terkenal seperti Timboel dan Poedjangga Baroe. Dia meninggal karena dibunuh selama revolusi sosial.
Taufiq Ismail
Penyair lahir di Bukittinggi pada 25 Juni 1935, dikenal karena karyanya yang mengangkat tema keagamaan. Karya-karyanya telah diterbitkan dalam berbagai buku, termasuk “Puisi-Puisi Sepi” dan “Buku Tamu Museum Perjuangan”.
Sutardji Calzoum Bachri
Lahir pada 24 Juni 1941 di Rengat, Riau, adalah salah satu pelopor penyair angkatan 1970-an di Indonesia. Dia dianggap sebagai pembawa jiwa baru dalam puisi Indonesia dan sering tampil membaca puisi di berbagai panggung.
Sitor Situmorang
Seorang penyair lahir pada 2 Oktober 1924 di Sumatera Utara, terkenal dengan karyanya yang dipengaruhi oleh Chairil Anwar. Dia tidak hanya menulis puisi, tetapi juga drama, esai, dan cerpen. Salah satu puisinya yang terkenal adalah “Malam Lebaran”.
Itulah 10 tokoh puisi yang terkenal di Indonesia. Semoga bermanfaat!
Reporter: Akil Rahmatillah
Editor: Akil Rahmatillah