Nukilan.id – Perdamaian Aceh yang dicapai lewat proses panjang bukan sesuatu yang memiliki titik, sehingga harus diproses dengan baik, karena damai yang kita ingini adalah damai yang hakiki, bukan damai yang semu.
Hal itu dikatakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) M Nasir Djamil kepada Nukilan.id selepas upaca memperingati Hari Damai Aceh ke-16 di Aula serbaguna Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya Banda Aceh, Minggu (15/8/2021).
Menurut Nasir Djamil, saat ini terlihat sudah ada penanganan dan sudah menunjukan trend yang positif, meskipun disana sini masih ada sisa-sisa yang belum terealisasi dalam 16 tahun perdamaian Aceh berjalan.
Tentu saja, dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang di miliki membuat masih ada sisa-sisa yang belum di tangani, dan berharap pada tahun ke-17 nanti Damai Aceh ini tidak menemukan lagi hal-hal yang selama ini belum di tangani dan diselesaikan.
“Artinya tentang persoalan mantan kombatan, TNI, POLRI dan juga masyarakat sipil yang terimbas dengan konflik, mereka harus menikmati damai itu,” jelasnya Nasir Djamil.
Untuk itu, Nasir Djamil yang saat ini berada di komisi II DPR RI, berharap kepada lembaga Badan Reintegrasi Aceh (BRA) kedepan harus lebih pokus dan tajam, sehingga pogres Reintegrasi itu benar-benar dirasakan oleh semua kalangan di Aceh.
“Beberapa hal yang belum mendapat izin perlu dikomunikasikan secara baik dengan Pemerintah Pusat, serta para pemangku kepentingan baik formal maupun non formal yang ada di Aceh bisa berkaloborasi untuk mewujudkan harapan ini,” ujarnya.
Nasir Djamil menekankan, apalagi bingkai tema kegiatan peringatan kali ini “bingkai perdamaian dunia”, besar sekali bobotnya, supaya Momerandum of Unstanding (MoU) Helsinki menjadi rujukan bagi negara-negara yang memilki konflik sama seperti dialami Aceh dulu.
“Arti damai, konflik sudah tidak ada, semua kembali normal dan kalau dulu orang-orang tidak bekerja, maka sekarang bisa bekerja,” kata Nasir.
Untuk itu, BRA, KKR dan unsur-unsur pemerintah lainnya, bisa bersama-sama memastikan bahwa seratus persen (100 %) keinginan untuk mewujutkan Aceh damai itu bisa terwujud.
Reporter: Irfan