NUKILAN.id | Banda Aceh – Sebanyak 150 pelajar dari berbagai sekolah di Banda Aceh mengikuti simulasi gempa dan tsunami di Gedung Penyelamatan Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Sabtu. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pelajar dalam menghadapi bencana alam.
Simulasi digelar atas kerja sama Pemerintah Kota Banda Aceh dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) dan masyarakat setempat. Ketua panitia, Nurul Bariq, menjelaskan kegiatan ini juga merupakan bagian dari peringatan 20 tahun gempa dan tsunami Aceh.
“Simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pelajar terhadap bencana gempa dan tsunami serta mengenalkan fungsi gedung penyelamatan yang ada di Gampong Lambung,” kata Nurul.
Simulasi dimulai dengan situasi belajar mengajar di sekolah. Ketika gempa berkekuatan lebih dari 7,5 skala Richter terjadi, pelajar dengan tertib meninggalkan kelas dan menuju lapangan terbuka. Beberapa pelajar yang berpura-pura mengalami luka simulatif mendapat pertolongan dari teman dan guru.
Setelah itu, peserta menerima informasi ancaman tsunami yang diperkirakan terjadi beberapa menit kemudian. Mereka bergerak menuju Escape Building Gampong Lambung, gedung penyelamatan bencana yang dibangun pada 2008-2009 dan dirancang tahan gempa hingga 10 skala Richter.
Gedung lima lantai ini menjadi lokasi evakuasi yang dapat menampung warga sekitar jika terjadi bencana serupa.
“Kami berharap para peserta dapat memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi bencana, terutama karena sebagian besar dari mereka lahir setelah tsunami Aceh 2004,” tambah Nurul.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di masa mendatang.
Editor: Akil