Nukilan.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan vaksin Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 produksi Sinovac (CoronaVac) dalam daftar penggunaan darurat (emergency use Listing, EUl). Sementara itu, Kasus baru positif Covid-19 di Aceh bertambah lagi 130 orang, dan delapan orang meninggal dunia.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada awak media di Banda Aceh, Senin (7/6/2021).
“Satgas Penanganan Covid-19 Nasional telah mempublikasikan validasi WHO terhadap vaksin produksi Sinovac itu, melalui situs resmi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional,” tuturnya.
Juru Bicara yang akrab dengan panggilan SAG ini menjelaskan, validasi tersebut menandakan WHO mengakui keamanan dan efektifitas vaksin Sinovac (CoronaVac) dalam memberikan perlindungan dari serangan virus corona.
Sebagaimana dilansir pada laman covid19.go.id, WHO menilai vaksin Sinovac dapat memberikan perlindungan di atas 50 persen. Apabila penerima dua dosis vaksin Covid-19 terinfeksi virus corona, tidak akan mengalami gejala berat hingga 100 persen, dan tidak perlu dirawat di ruang isolasi rumah sakit.
Sebelumnya, lanjut SAG, vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan dalam masa darurat dari Badan POM. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menjamin kehalalan dan kesucian vaksin Sinovac bagi umat muslim. Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh pun sependapat dengan MUI Pusat tentang kehalalan dan kesucian vaksin Sinovac itu.
“Masyarakat Aceh tidak perlu lagi meragukan khasiat, efektifitas, dan kehalalan vaksin Sinovac yang selama ini digunakan,” tambah SAG.
Data akumulatif
Selanjutnya ia mengatakan, bila kita lihat secara akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 7 Juni 2021, telah mencapai 16.195 kasus/orang. Rinciannya, para penyintas, yang sudah sembuh dari Covid-19, sebanyak 12.428 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.139 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 628 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru sebanyak 130 orang dalam 24 jam terakhir, yang meliputi warga Banda Aceh 47 orang, Aceh Besar 18 orang, dan warga Pidie 16 orang, Kemudian warga Aceh Tengah dan Bener Meriah sama-sama delapan orang.
Selanjutnya warga Nagan Raya enam orang, Aceh Timur empat orang, warga Bireuen dan Pidie Jaya masing-masing tiga orang. Berikutnya warga Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Aceh Jaya, Aceh Barat, dan warga Aceh Barat Daya, sama-sama dua orang. Lebih lanjut warga Langsa, Aceh Utara, dan Aceh Singkil sama-sama satu orang. Empat lagi dari luar daerah.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah 189 orang, yakni warga Banda Aceh 84 orang, Aceh Besar 26 orang, warga Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan warga Aceh Jaya, sama-sama 11 orang. Kemudian warga Lhokseumawe dan Aceh Selatan sama-sama 10 orang.
Berikutnya warga Bireuen lima orang, warga Aceh Barat dan Aceh Singkil masing-masing empat orang. Selanjutnya warga Bener Meriah dan Pidie, sama-sama tiga orang. Warga Langsa dua orang. Kemudian warga Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tengah, dan Sabang, masing-masing satu orang.
“Korban yang meninggal dunia bertambah lagi sebanyak delapan orang,” katanya.
Delapan orang yang dilaporkan meninggal itu meliputi warga Aceh Tamiang dan Aceh Besar masing-masing dua orang. Sedangkan empat orang lagi masing-masing satu orang warga Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Jaya, warga Kota Banda Aceh.
Lebih lanjut SAG memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 836 orang, meliputi 729 orang selesai isolasi, 28 orang isolasi di rumah sakit, dan 79 orang meninggal dunia. Kasus probable yaitu kasus yang menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.494 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.224 orang, sedang isolasi di rumah 198 orang, dan 72 orang sedang isolasi di rumah sakit, tutupnya.[*]