NUKILAN.id | Banda Aceh – Batu empedu merupakan endapan cairan empedu yang mengeras di kantong atau saluran empedu. Kondisi ini sering kali tidak disadari hingga menimbulkan gejala nyeri perut yang hebat. Lantas, apa yang menyebabkan seseorang terkena batu empedu?
Dilansir dari Cleveland Clinic, batu empedu terbentuk akibat ketidakseimbangan komponen dalam empedu, seperti kolesterol, bilirubin, dan asam empedu. Berikut adalah empat penyebab utama terbentuknya batu empedu:
1. Kelebihan Kolesterol
Kolesterol berlebih dalam tubuh dapat mengendap di empedu dan membentuk batu. Ginjal bertugas menyaring kolesterol dari darah untuk diolah menjadi empedu. Namun, jika kadar kolesterol terlalu tinggi, empedu tidak mampu melarutkannya, sehingga terbentuklah kristal yang lama-kelamaan mengeras menjadi batu.
2. Kelebihan Bilirubin
Bilirubin adalah pigmen kuning yang terbentuk dari pemecahan sel darah merah. Produksi bilirubin yang berlebihan dapat terjadi pada penderita gangguan hati atau kelainan darah tertentu. Jika tubuh tidak mampu membuang bilirubin dengan baik, zat ini dapat mengendap dan membentuk batu empedu.
3. Kekurangan Asam Empedu
Asam empedu berfungsi membantu pencernaan lemak. Beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan tubuh kehilangan asam empedu dalam jumlah besar melalui tinja. Jika empedu kekurangan asam empedu, kelebihan lemak dalam empedu bisa mengendap dan membentuk batu.
4. Kolestasis
Kolestasis adalah kondisi di mana aliran empedu terhambat. Gangguan ini bisa terjadi akibat kelainan otot atau sinyal yang bertugas menggerakkan empedu dalam tubuh. Akibatnya, empedu menumpuk dan membentuk sedimen yang akhirnya mengeras menjadi batu.
Menurut Cleveland Clinic, sekitar 4 dari 5 kasus batu empedu disebabkan oleh kelebihan kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, menjaga kadar kolesterol tetap seimbang menjadi salah satu langkah penting dalam pencegahan batu empedu.
Faktor Risiko Batu Empedu
Selain penyebab utama di atas, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena batu empedu. Dilansir dari National Health Service (NHS), faktor risiko tersebut meliputi:
- Berjenis kelamin wanita, terutama yang sudah memiliki anak atau sedang menjalani terapi estrogen dosis tinggi.
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
- Berusia 40 tahun atau lebih.
- Menderita penyakit yang mengganggu aliran empedu, seperti sirosis hati atau primary sclerosing cholangitis.
- Mengidap penyakit Crohn atau sindrom iritasi usus besar.
- Memiliki riwayat keluarga dengan batu empedu.
- Mengalami penurunan berat badan drastis akibat diet atau operasi.
- Mengonsumsi antibiotik ceftriaxone.
Mengetahui penyebab dan faktor risiko batu empedu sangat penting agar dapat melakukan langkah pencegahan sejak dini. Namun, jika mengalami gejala seperti nyeri perut hebat, mual, atau muntah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Editor: AKil