Warga Sukadamai Banda Aceh Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Bireuen, Buka Donasi Lanjutan untuk Aceh Tamiang dan Aceh Tengah

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Warga Gampong Sukadamai, Kota Banda Aceh, menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir di Kabupaten Bireuen. Bantuan donasi jilid pertama tersebut disalurkan ke Gampong Punjot, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, pada 13–14 Desember 2025.

Relawan Gampong Sukadamai, Lailul Farhas, mengatakan penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap warga yang terdampak banjir di sejumlah wilayah Aceh. Bantuan tersebut dihimpun dari donasi masyarakat Gampong Sukadamai.

“Donasi jilid pertama dari Gampong Sukadamai sudah kami salurkan ke Gampong Punjot, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen,” kata Lailul Farhas kepada Nukilan.id, Kamis (18/12/2025).

Ia menambahkan, saat ini pihaknya kembali membuka penggalangan donasi jilid kedua. Penggalangan tersebut difokuskan untuk membantu korban banjir di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Tengah yang hingga kini masih membutuhkan perhatian serius.

“Kami sedang menggalang donasi jilid kedua. Fokus bantuan kami arahkan ke Aceh Tamiang dan Aceh Tengah,” ujarnya.

Menurut Lailul, kondisi di dua daerah tersebut masih jauh dari pulih meskipun banjir telah berlalu hampir tiga pekan. Warga masih sangat membutuhkan berbagai kebutuhan dasar, seperti sarung dan mukena, pakaian layak pakai serta pakaian dalam baru pria dan wanita, sembako dan kebutuhan pokok, obat-obatan, serta peralatan mandi.

Untuk itu, Lailul menyampaikan bahwa masyarakat atau dermawan yang ingin berdonasi dapat datang langsung ke Posko Donasi di halaman Kantor Keuchik Sukadamai.

“Kami buka dari dri jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore,” tambahnya.

Lailul juga menyoroti kondisi di lapangan yang dinilainya tidak sepenuhnya sejalan dengan pernyataan pemerintah pusat terkait penanganan pascabanjir.

“Kondisi di sana belum sebaik seperti yang disampaikan. Menjelang tiga minggu pascabanjir, warga masih sangat membutuhkan perhatian lebih,” kata Lailul.

Ia berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian yang lebih serius, termasuk mempertimbangkan penetapan status bencana nasional agar proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan menyeluruh.

“Mereka masih butuh perhatian, bukan hanya dari pemerintah pusat, tetapi juga dari dunia. Kami berharap pemerintah pusat segera memutuskan ini sebagai bencana nasional,” ujar Lailul. (XRQ)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News