NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Warga yang terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang mengaku belum menerima bantuan sejak bencana melanda wilayah tersebut. Kondisi ini membuat warga mengalami krisis pangan dan air bersih.
Irwan, Jurnalis Transmedia yang turut menjadi korban banjir, mengatakan bahwa mereka sudah beberapa hari bertahan tanpa makanan dan bantuan apa pun.
“Kami sudah 3-4 hari belum makan. Kalau mengenai bantuan sama sekali kami belum ada menerima. Apapun bantuan kami belum ada terima,” ujar Irwan, Selasa (2/12/2025).
Menurut Irwan, situasi di lapangan sangat memprihatinkan. Warga terpaksa mengonsumsi sisa-sisa makanan yang terseret arus banjir untuk bisa bertahan hidup.
“Kami ambil seperti Indomie yang sudah basah. Kami panasi, kami rebus, kami makan,” katanya.
Krisis air bersih juga menghantui para penyintas. Irwan menyebut sebagian warga bahkan harus memanfaatkan air banjir yang diolah seadanya untuk minum.
“Kami sangat kehausan, untuk bertahan hidup, kami harus ambil air minum dari banjir itu. Kami panasi, kami minum bersama keluarga,” ujarnya.
Irwan menambahkan, beberapa hari lalu masih ada swalayan yang beroperasi, namun kini seluruh stok kebutuhan pokok telah habis. Hingga saat ini, warga terdampak belum menerima bantuan langsung.
“Karena sampai saat ini juga Bupati Aceh Tamiang belum terlihat. Kami mencari-cari bantuan, kami tidak tahu di mana. Tapi kemarin Kapolda Aceh ada datang ke Aceh Tamiang membawa bantuan tapi kami tidak dapat. Karena ini menyeluruh di Aceh Tamiang yang terkena, yang berdampak banjir ini,” tuturnya.
Warga berharap bantuan segera disalurkan mengingat kondisi yang semakin darurat dan jumlah penyintas yang terus membutuhkan pertolongan.





