NUKILAN.id | Banda Aceh – Warga Gampong Lamlumpu, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, menggelar kenduri Nuzul Quran dengan memasak 19 belanga kuah beulangong, masakan khas Aceh yang menjadi bagian dari tradisi turun-temurun.
Belasan belanga kuah beulangong tersebut dimasak secara gotong royong di Meunasah Gampong Lamlumpu pada Minggu (23/3/2025). Hidangan ini kemudian dibagikan kepada masyarakat setempat dan disantap bersama saat berbuka puasa.
Kuah beulangong adalah gulai khas Aceh berbahan dasar daging sapi atau kambing yang dimasak dengan beragam rempah, kepala gongseng, serta campuran nangka muda, hati batang pisang, atau labu. Tradisi memasak hidangan ini umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki.
“Dalam kenduri Nuzul Quran tahun ini, kami memasak 19 belanga kuah beulangong. Satu belanga berisikan sekitar 18 kilogram daging sapi. Kemudian, kuah beulangong ini dibagi kepada masyarakat,” kata Ketua Tuha Peut Gampong Lamlumpu, Juliosi.
Selain dibagikan, hidangan khas Aceh ini juga disantap bersama di meunasah saat berbuka puasa. Masyarakat turut berpartisipasi dengan menyumbangkan berbagai hidangan tambahan untuk acara berbuka bersama.
Mengenai biaya memasak kuah beulangong, Juliosi menyebutkan bahwa seluruhnya berasal dari sumbangan masyarakat yang diberikan secara sukarela sesuai kemampuan masing-masing.
“Tradisi memasak kuah beulangong ini tidak hanya pada saat kenduri Nuzul Quran, tetapi juga dalam kegiatan lainnya seperti Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara keagamaan lainnya. Memasak kuah beulangong ini merupakan tradisi yang sudah berlangsung dari generasi ke generasi,” ujarnya.
Sementara itu, Tengku Imam Gampong Lamlumpu, Zainuddin RZ, menambahkan bahwa selain kenduri Nuzul Quran, pihaknya juga menggelar tadarus dan khatam Al-Qur’an yang diikuti oleh qari terbaik di Provinsi Aceh.
“Peringatan Nuzul Quran ini merupakan bagian dari program Spirit of Ramadhan di Kabupaten Aceh Besar. Program ini juga dirangkai dengan berbagai lomba di antara tilawatil Quran, dakwah, cerdas cermat, imam shalat wajib, imam shalat mayit, dan lainnya,” kata Zainuddin RZ.
Tradisi kenduri Nuzul Quran dan kuah beulangong tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menjadi wujud pelestarian budaya kuliner khas Aceh yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Editor: Akil