Friday, September 20, 2024
1

Wali Nanggroe Soroti Ketidakmerataan Pembangunan di Aceh

Nukilan.id  Dalam peringatan perdamaian Aceh yang ke-18, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketidakmerataan pembangunan di wilayah Aceh. 

Meskipun momentum ini dirayakan sebagai pencapaian damai setelah konflik panjang, Malik Mahmud tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyoroti tantangan pembangunan pascakonflik.

Malik Mahmud menyatakan bahwa pembangunan Aceh belum mencapai tingkat yang diharapkan dalam 18 tahun perdamaian. 

“Bagi saya, sayang sekali, dalam 18 tahun damai, pembangunan Aceh belum merata dan belum seperti yang kita harapkan,” ungkap Wali Nanggroe, pada Selasa (15/8/2023).

Wali Nanggroe berharap agar elite Aceh di masa depan dapat memfokuskan pikiran, tenaga, dan kekuatan untuk membangun Aceh yang lebih sejahtera dan bermartabat. 

“Ini adalah cita-cita kita semua. Saya haqulyaqin, jika kita bersatu dan mendapat perhatian dari pemerintah pusat, Aceh dapat kita bangun. Saya yakin jika kita konsentrasi, Aceh akan lebih baik ke depan,” tambahnya.

Untuk diketahui, Peringatan hari perdamaian Aceh ke-18 diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) di Taman Sulthammah Safiatuddin, Banda Aceh. Acara yang dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) RI periode 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla, juga menjadi momen penting bagi BRA untuk membagikan sertifikat lahan kepada mantan kombatan dan korban konflik di Aceh Jaya. 

Sebanyak 520 orang menerima sertifikat lahan dengan total luas 792 hektar, menandai langkah konkrit dalam proses reintegrasi masyarakat Aceh pasca konflik. []

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img