NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haythar menjalin kerja sama pendidikan dengan Pemerintah Singapura, setelah upaya inisiasi yang telah dilakukan sejak lima tahun lalu akhirnya menemukan momentum.
“Apa yang kita lakukan ini sudah lama sekali dinanti-nanti dan sangat perlu,” kata Tgk Malik Mahmud Al Haythar saat menyampaikan keterangan di Aceh Besar, Jumat (18/7/2025).
Sebagai langkah awal, pihak Wali Nanggroe memfasilitasi pertemuan antara Kementerian Pendidikan Singapura dan para pimpinan serta perwakilan guru tingkat SMP se-Kota Banda Aceh dalam sebuah workshop khusus. Kegiatan ini berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.
Dari Singapura, hadir langsung Manajer Utama Kementerian Pendidikan Singapura Willy Kurniawan, Konsul Konsulat Jenderal Singapura Jerrica Yap Wee Ping, serta Manajer Kementerian Pendidikan Singapura Wei Kit.
Workshop ini menjadi tindak lanjut konkret dari kerja sama pendidikan yang telah lama diupayakan oleh Wali Nanggroe Aceh bersama Pemerintah Singapura, dan telah melalui proses diskusi sejak lima tahun lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Pendidikan Singapura memaparkan sistem pendidikan mereka, termasuk berbagai peluang kerja sama, beasiswa, dan program pertukaran pelajar.
“Kami ingin mengeksplorasi potensi kerja sama dengan sekolah di Aceh, mengenal lebih dekat para pimpinan pendidikan di Banda Aceh, sekaligus memperkenalkan program kami termasuk beasiswa dari Kementerian Pendidikan Singapura,” ujar Willy Kurniawan.
Tgk Malik Mahmud menegaskan bahwa sejak berakhirnya masa konflik, sektor pendidikan menjadi perhatian utama pemerintah Aceh. Oleh karena itu, berbagai peluang kerja sama internasional terus dijajaki, termasuk dengan negara-negara yang memiliki sistem pendidikan maju.
Menurutnya, Aceh memiliki keistimewaan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA). Hal ini, kata dia, menjadi peluang strategis untuk mendorong kualitas pendidikan di daerah.
“Keistimewaan ini menjadi peluang besar bagi Aceh untuk membangun pendidikan yang lebih baik dan berdaya saing melalui kerja sama luar negeri,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa kerja sama ini dapat mencakup program beasiswa, magang, pertukaran siswa, pemberian premi bagi guru dan tengku dayah, serta penguatan kurikulum dan penyelenggaraan forum diskusi pendidikan modern.
“Termasuk upaya perbaikan kurikulum hingga penyelenggaraan FGD dan lokakarya pendidikan modern seperti yang dilakukan dengan Kementerian Pendidikan Singapura hari ini,” katanya.
Tgk Malik Mahmud berharap Pemerintah Aceh melalui dinas terkait segera menindaklanjuti kerja sama ini agar dapat memberikan dampak nyata bagi kemajuan dunia pendidikan di Tanah Rencong.
“Saya minta agar Pemprov Aceh, melalui dinas terkait untuk segera menindaklanjuti kerja sama ini agar membawa dampak nyata bagi kemajuan pendidikan Aceh,” ujar Tgk Malik Mahmud.
Editor: Akil