NUKILAN.ID | MEDAN – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, membahas persoalan krisis air bersih yang dialami masyarakat Aceh pascabencana banjir dan longsor dalam pertemuan dengan Konsul Amerika Serikat untuk Sumatra, Lisa Podolny.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam jamuan makan malam diplomatik di Medan, Senin, 22 Desember 2025. Fokus utama pembahasan diarahkan pada keterbatasan akses air minum layak di wilayah terdampak bencana, menyusul banyaknya sumber air masyarakat yang tercemar akibat banjir.
Kabag Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, menyampaikan bahwa kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lanjutan apabila tidak segera ditangani. Karena itu, Wali Nanggroe menekankan pentingnya dukungan terhadap penyediaan sistem pengolahan air minum portabel sebagai solusi darurat bagi warga di lokasi bencana.
“Air bersih adalah kebutuhan kemanusiaan yang mendasar sekaligus fondasi pemulihan kesehatan masyarakat pasca-bencana,” tegas Wali Nanggroe.
Pertemuan ini digelar setelah Wali Nanggroe meninjau langsung kondisi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang, salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah. Dalam kunjungan tersebut, Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus, Dr. Muhammad Raviq.
Sementara itu, Konsul AS untuk Sumatra, Lisa Podolny, menyampaikan simpati mendalam atas nama pemerintah dan masyarakat Amerika Serikat kepada warga Aceh serta daerah lain di Sumatra yang terdampak bencana. Ia juga menyatakan komitmen untuk menjajaki penguatan kerja sama di bidang kemanusiaan dan ketahanan iklim.
Selain isu air bersih, pertemuan tersebut turut membahas peluang kerja sama di sektor kesehatan masyarakat, pendidikan, dan perlindungan lingkungan sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan daerah dalam menghadapi bencana yang semakin meningkat akibat perubahan iklim. (XRQ)

