NUKILAN.ID | Lhokseumawe — Ajang Pemilihan Duta Santri Nasional 2025 resmi bergulir di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, sejak 19 Oktober 2025. Kegiatan tahunan yang digagas Yayasan Duta Santri Nasional ini menjadi wadah bagi para santri berprestasi dari seluruh Indonesia untuk menampilkan gagasan dan peran nyata mereka dalam membangun bangsa.
Provinsi Aceh turut berbangga tahun ini. Jihan Fanyra, santri asal Dayah Jeumala Amal, Lueng Putu, Pidie Jaya, menjadi satu-satunya finalis yang mewakili Aceh di ajang bergengsi tersebut. Selain aktif di pesantren, Jihan juga menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Aceh, pada program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Dalam kompetisi ini, Jihan mengusung gagasan komunitas “Tika Beut”—sebuah inisiatif pemberdayaan santri yang berfokus pada literasi media, komunikasi kreatif, dan dakwah digital. Melalui gerakan ini, ia ingin memperkuat peran santri di tengah tantangan era digital, tanpa meninggalkan nilai keislaman dan kearifan lokal Aceh.
“Saya merasa terhormat bisa mewakili Aceh dan membawa semangat santri untuk terus berkarya. Melalui Tika Beut, saya ingin mengajak generasi muda pesantren untuk berani bersuara, berdampak, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Jihan Fanyra dengan penuh semangat.
Pemilihan Duta Santri Nasional 2025 mengusung tema “Santri Berdaya, Membangun Moderasi dan Kedaulatan Bangsa.” Sebanyak 30 santri terbaik dari seluruh Indonesia—terdiri atas 15 putra dan 15 putri—mengikuti pembekalan dan karantina intensif selama sepekan. Mereka mendapat materi seputar keagamaan, sosial, teknologi, kewirausahaan, hingga kebudayaan.
Ajang ini mendapat dukungan dari Kementerian Agama Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah, serta PWNU Jawa Tengah. Malam puncak anugerah akan digelar pada 25 Oktober 2025 di Boyolali, tempat para finalis akan memperebutkan gelar Duta Santri Nasional 2025.