Nukilan.id – Virus Corona varian Delta bertambah lagi di Aceh sebanyak tujuh kasus. Sementara kasus harian bertambah 368 kasus, dengan pasien sembuh sebanyak 253 orang, dan sebanyak 19 orang dilaporkan meninggal dunia, per 25 Agustus 2021.
“Penambahan varian Delta di Aceh kita ketahui dari infografis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, yang ditampilkan pada laman www.litbang.kemkes.go.id,” kata Saifullah Abdulgani alias SAG, Juru Bicara Satgas COVID-19 Aceh, Kamis (26/8/2021).
SAG mengaku belum mendapat data detail distribusi virus corona varian Delta di Aceh. Penambahan tujuh kasus baru diketahui dari perbandingan infografis pada laman yang sama dari info sepekan lalu yang tercatat 11 kasus. “Infografis terbaru menampilkan 18 kasus varian Delta di Aceh,” katanya.
Ia mengatakan, meski data sebarannya belum ada, namun perkembangan ini perlu segera diketahui masyarakat sebagai upaya mitigasi untuk meningkatkan kewaspadaan. Virus varian Delta diyakini memiliki daya tular berkali-kali lipat lebih cepat dibandingkan varian SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.
Selain risiko penularannya lebih cepat, sambungnya, varian Delta juga memicu simtomatik penyakit yang lebih berat dan risiko kematian yang lebih tinggi. “Menurut catatan WHO, salah satu penyebab lonjakan kasus COVID-19 dan kematian global sepanjang Juli 2021 adalah varian Delta yang saat itu sudah terdeteksi sedikitnya 132 negara,” jelas SAG.
Ia mengimbau masyarakat tidak perlu panik menyikapi penambahan varian Delta di Aceh. Keganasan virus varian baru itu masih efektif ditundukkan dengan protokol kesehatan yang didengung-dengungkan selama ini dan dua dosis vaksinasi COVID-19.
Sampai saat itu, total kasus COVID-19 di Aceh tercatat sebanyak 31.028 orang. Pasien yang sedang dirawat sebanyak 6.363 orang, pasien yang telah sembuh 23.313 orang, dan meninggal dunia tercatat 1.352 orang. [kumparan]