Ustaz Enzus: Peran Guru dan Pengawasan Ketat Kunci Atasi Kekerasan di Lembaga Pendidikan

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh — Kasus kekerasan di pesantren kembali menjadi sorotan publik. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama terkait dampaknya terhadap pendidikan karakter dan kesehatan mental para santri. Banyak pesantren yang masih menerapkan sanksi fisik dalam upaya mendisiplinkan siswa, yang memicu diskusi tentang efektivitas metode tersebut serta bahaya yang ditimbulkan.

Dalam upaya memperdalam isu ini, Nukilan.id mewawancarai Ustaz Enzus Tinianus, dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK). Ustaz Enzus menekankan pentingnya peran guru dalam mengatasi kekerasan di pesantren serta perlunya pengawasan yang ketat dari pihak sekolah maupun orang tua.

Menurut Ustaz Enzus, guru memiliki tanggung jawab besar untuk mengawasi interaksi di kalangan santri. Selain itu, guru harus responsif terhadap laporan santri yang merasa mengalami perundungan atau intimidasi.

“Guru tidak boleh menyepelekan laporan dari santri. Jika ada pelaku kekerasan, harus segera ditindak tegas, bahkan orang tuanya dipanggil meskipun mereka pejabat. Jika membuat masalah besar, santri tersebut harus dikeluarkan dari pesantren,” ujarnya tegas.

Ia juga menekankan bahwa guru perlu peka terhadap tanda-tanda gangguan emosional pada santri. Tanda-tanda seperti santri yang terlihat murung atau menarik diri dari aktivitas harus segera direspon dengan pendekatan yang bijak.

“Kalau ada santri yang terlihat murung, guru harus menanyakan penyebabnya secara pribadi, bukan di depan banyak orang. Ini penting agar anak merasa nyaman dan tidak semakin tertekan,” tambahnya.

Ustaz Enzus juga menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Menurutnya, orang tua memiliki peran vital dalam mendeteksi dan melaporkan indikasi kekerasan yang mungkin dialami anak di pesantren.

“Orang tua perlu lebih terbuka dengan anak-anaknya. Jika ada keluhan atau tanda-tanda yang tidak biasa, harus segera ditindaklanjuti,” tuturnya.

Selain komunikasi, penanganan cepat terhadap setiap laporan kekerasan juga dinilai penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman. Guru dan pengelola pesantren harus cepat merespons setiap keluhan yang masuk agar masalah tidak berkembang menjadi lebih buruk. (XRQ)

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News