NUKILAN.id | Banda Aceh – Penghentian operasional sementara program USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) di Aceh akibat kebijakan Executive Order dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tidak akan menghalangi upaya pembangunan di provinsi ini. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Dr. H. Teuku Ahmad Dadek, Senin (27/1/2025).
“Kami memahami bahwa kebijakan ini adalah bagian dari evaluasi global yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat. Namun, kami ingin memastikan bahwa penghentian sementara ini tidak menjadi penghalang bagi penyusunan roadmap kakao Aceh,” ujar Ahmad Dadek dalam keterangan yang diterima ANTARA.
Program USAID SEGAR resmi dihentikan sementara sejak 25 Januari 2025 dan direncanakan berlangsung selama 90 hari. Kebijakan tersebut sedang dievaluasi lebih lanjut oleh Gedung Putih dan USAID.
Meski demikian, Ahmad Dadek menegaskan bahwa upaya penyusunan Roadmap Kakao Aceh 2025-2045 tetap dilanjutkan. Roadmap ini menjadi strategi penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani kakao di Aceh serta menjadikan provinsi ini sebagai salah satu pusat produksi kakao unggulan di Indonesia.
“Roadmap Kakao Aceh 2025-2045 ini akan menjadi panduan strategis untuk meningkatkan tata kelola, produktivitas, dan akses pasar bagi petani kakao di Aceh. Kami tidak akan kehilangan momentum ini, bahkan dalam kondisi yang penuh tantangan,” tambah Ahmad Dadek.
Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Menurutnya, penghentian sementara ini tidak akan mempengaruhi komitmen Aceh untuk melanjutkan pembangunan berkelanjutan. Bappeda Aceh akan terus bekerja sama dengan mitra lokal dan internasional, termasuk USAID SEGAR, untuk menjaga keberlanjutan program yang telah berjalan. Bahkan, pihaknya membuka peluang kerja sama baru dengan pihak lain, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Kami juga akan menjajaki peluang kolaborasi dengan pihak lain, baik dari dalam negeri maupun internasional, untuk memastikan keberlanjutan program-program penting seperti ini,” katanya.
Komitmen untuk Petani Kakao
Penyusunan roadmap kakao dianggap sebagai salah satu prioritas utama untuk memperbaiki tata kelola sektor kakao, meningkatkan produktivitas petani, dan membuka akses pasar yang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian Aceh, khususnya bagi petani kakao yang selama ini menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
“Kami berterima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan dan akan terus mencari solusi terbaik untuk mendukung keberlanjutan program pembangunan di Aceh,” tutup Ahmad Dadek.
Langkah strategis ini menunjukkan komitmen Aceh untuk terus bergerak maju, meskipun dihadapkan pada tantangan kebijakan global.
Editor: Akil