Saturday, May 4, 2024

UNHCR Kunjungi BMA Bahas Pemindahan Pengungsi Rohingya

NUKILAN.id | Banda Aceh – Rombongan Delegasi UNHCR Indonesia mengunjungi lokasi penampungan imigran rohingya di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, pada Senin (22/4/2024).

Kunjungan UNHCR ini dalam rangka berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh terkait pemindahan pengungsi rohingya di Balai Meuseuraya Aceh ketempat yang lebih layak.

Dalam kunjungannya, Menikdiwela menyampaikan bahwa UNHCR dan Pemerintah Aceh sepakat untuk memindahkan pengungsi Rohingya dari Balai Meuseuraya (BMA) karena kondisi tempat yang tidak memadai selama lima bulan terakhir.

“Kami sepakat pemerintah memindahkan Rohingya dari BMA karena sudah lima bulan dengan tempat yang tidak memadai,” ujar Menikdiwela kepada Nukilan.

Langkah selanjutnya, menurut Menikdiwela, adalah mencari tempat penampungan yang lebih baik bagi para pengungsi Rohingya. “Jadi langkah berikutnya bagaimana nanti pemerintah menemukan tempat yang lebih baik,” jelasnya.

Menikdiwela juga turut prihatin atas tragedi tenggelamnya kapal pengungsi Rohingya beberapa waktu lalu. “UNHCR sangat menyayangkan tragedi tersebut, seharunya tidak ada orang meninggalkan tempat dimana dia tinggal mencari tempat tinggal, namun sayangnya itu realita pengungsian,” tuturnya.

UNHCR, kata Menikdiwela, saat ini tengah berusaha meningkatkan pengamanan di Kops Bazar dan memastikan para pengungsi yang mencari tempat keselamatan diterima di negara tujuan.

“Saat ini UNHCR berusaha meningkatkan pengamanan di kops bazar dan juga memastikan ketika mereka mencari tempat keselamatan, kami advokasi mereka agar diterima di negara tersebut,” ungkapnya.

Kebutuhan utama pengungsi Rohingya saat ini adalah tempat penampungan yang memadai, dengan struktur bangunan yang layak, akses ke sekolah untuk anak-anak, dan akses terhadap kebutuhan dasar.

“Sekarang yang diperlukan untuk rohingya ini mencari tempat penampungan yang memadai dimana mereka bisa tinggal di tempat berstruktur bangunan, dan juga anak anaknya bisa pergi ke sekolah dan mereka bisa mengakses kebutuhan dasar,” jelas Menikdiwela.

Saat ini, terdapat sekitar 1.200 pengungsi Rohingya di Aceh. UNHCR berharap para pengungsi ini dapat tinggal di tempat yang lebih baik dalam jangka panjang. “Jumlah pengungsi rohingya di Aceh saat ini sekitar 1200 org, untuk jangka panjangnya UNHCR berharap untuk dapat tinggal di tempat yang baik karena saat ini mereka tinggal di tempat yang tidak layak,” kata Menikdiwela.

Menikdiwela menghimbau para pengungsi Rohingya untuk tidak melarikan diri ke tempat lain karena perjalanan tersebut sangat berbahaya. “Kami mencoba untuk menghimbau untuk tidak kabur ketempat lain karena kami tau perjalan ini sangat berbahaya,” imbaunya.

Menikdiwela menduga motif pengungsi melarikan diri ke negara lain seperti Malaysia karena mereka memiliki sanak saudara di sana. “Mungkin karena mereka sanak saudara di negara lain seperti malaysia sehingga menarik mereka untuk berpulang kesana,” duganya.

Menyadari adanya bahaya perdagangan manusia atau human trafficking, UNHCR bekerja sama dengan pemerintah untuk menanganinya. “Jadi kami tentunya juga melihat adanya bahaya dari human traffic atau perdagangan manusia, kami terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk melakukan penanganan secara umum,” tegas Menikdiwela.

UNHCR tidak terlibat dalam perdagangan manusia dan justru mendukung pemerintah dalam menindak para pelaku penyelundupan manusia. “Kami tentunya tidak terlibat dalam perdagangan manusia kami sebaliknya justru mendukung pemerintah melakukan tindakan bagu mereka yang melakukan penyeludupan manusia,” ujarnya.

Menikdiwela mengamati bahwa para pengungsi Rohingya di Aceh umumnya tenang dan tidak berbahaya. “Seperti yang kita lihat pengungsi rohingya disini tenang dan tidak berbahaya,” ungkapnya.

UNHCR berkomitmen untuk membantu para pengungsi Rohingya mendapatkan kehidupan yang normal dan layak. “Unhcr membantu mereka memberikan kesempatan hidup dengan normal dan layak,” pungkas Menikdiwela.

Reporter: Rezi

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img