Monday, July 1, 2024

Ulama Ismail ibn Musa Menk : Cinta Sebelum Menikah itu Palsu

Nukilan.id | Banda Aceh – Ulama Islam dari Zimbabwe, yakni Ismail ibn Musa Menk mengatakan cinta sebelum halal atau menikah itu palsu. Jika cinta itu memberikan kebahagiaan, cinta itu dari setan yang membuatnya sangat indah. Akan tetapi, memang benar Allah Swt. menciptakan manusia dan menghiasinya dengan naluri, antara lain senang kepada lawan jenisnya.

Hal ini tidak hanya terjadi kepada manusia dewasa, bahkan juga terjadi pada anak-anak dan remaja. Zaman sekarang banyak orang menikah karena memang mencintainya sebelum mereka menikah bukan karena dijodohkan oleh orang tua atau ustadznya yang dikenal dengan istilah cinta ba’da nikah. Fenomena ini melahirkan dilema boleh tidaknya seseorang jatuh cinta sebelum menikah.

Ada  juga yang sudah terlanjur jatuh cinta akankah segera dinikahkan untuk menghindari perzinaan walaupun belum siap baik secara fisik, psikis, sosial, dan ekonomi? Ataukah perlu dikelola cinta yang ada sehingga tidak terjerumus kepada perilaku ta’aruf (pacaran) yang dilarang oleh agama, seperti berduaan, bermesraan, berciuman, bahkan perzinaan. Dengan demikian, jika memang sudah siap secara fisik, psikis, sosial, dan ekonomi, cinta dua sejoli ini dapat dilanjutkan ke pernikahan yang halal dan aman.

Ulama Ismail ibn Musa Menk mengatakan, sebelum menikah, cinta itu bisa palsu karena anda merasa dicintai, tetapi setanlah yang membuatnya indah. Banyak orang yang sungguh mencintai, tetapi ketika menikah mereka bercerai. Kata orang cinta itu buta, itulah kalau ada orang lain yang melihat kita, mungkin dia merasa ada yang tidak beres dengan diri kita.

Ia juga menyampaikan, sampai pada suatu hari anda berusaha menyangkal, kemudian anda ikut bertikai dengan keluarga anda sendiri karena cinta buta itu. Islam juga mengajarkan kalimat yang sama (cinta itu buta), tetapi orang nonmuslim juga tahu kalimat tersebut. Kita bisa menyukai seseorang sebelum menikahinya, tentu saja.

“Namun, cinta akan tumbuh setelah menikah. Caranya adalah dengan mengerti bahwa kita menikahi pasangan kita dengan nama Allah Swt. yaitu di akad nikah,” ucapnya pada kanal youtube sungkarsfamily yang dikutip Nukilan.id, Jumat (28/6/2024).

Padahal seharusnya, kita wajib menghormati  karena dia adalah putri seorang atau putra seseorang. Seperti ada kalimat saya harus menjadi orang yang baik dan berkontribusi di pernikahan saya. Pasangan saya ini sudah memberikan banyak hal dan saya akan membawa banyak hal untuk keluarga ini.

“InsyaAllah bersama-sama kita akan berkeluarga dan kita akan menikmati hidup ini,” pungkasnya. []

Reporter : Auliana Rizky

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img