NUKILAN.id | Medan – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan resmi menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Aceh. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua institusi ini digelar di Kampus 1 UINSU, Jalan IAIN No. 1, Medan, Senin (25/11/2024).
Kerja sama tersebut bertujuan memperkuat sinergi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UINSU, Prof. Dr. Muzakkir, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UINSU, Dr. Syafruddin Syam, M.Ag., serta Ketua STISNU Aceh, Dr. Tgk. Muhammad Yasir, S.HI., MA.
Dalam sambutannya, Prof. Muzakkir menyatakan bahwa MoU ini mencerminkan komitmen UINSU untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.
“Kerja sama ini adalah langkah strategis untuk mendukung pengembangan institusi pendidikan, khususnya di wilayah Sumatera dan Aceh,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya tindak lanjut konkret melalui perjanjian kerja sama yang lebih spesifik.
Ketua STISNU Aceh, Dr. Tgk. Muhammad Yasir, menjelaskan bahwa kampus yang berdiri sejak 2015 itu kini telah memiliki tiga program studi, termasuk Program Magister Hukum Keluarga Islam (HKI).
“Kami bangga karena tahun ini Program S1 HKI kami mendapat akreditasi ‘Baik Sekali’,” ungkapnya.
Ia juga mengakui tantangan besar yang dihadapi kampus swasta dalam pengembangan sumber daya manusia. Saat ini, STISNU memiliki satu lektor kepala dan enam doktor.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap mendapatkan bimbingan strategis dari UINSU, khususnya Fakultas Syariah dan Hukum, untuk meningkatkan akreditasi dan daya saing kami,” katanya.
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UINSU, Dr. Syafruddin Syam, menegaskan komitmen pihaknya untuk mendukung pengembangan STISNU Aceh.
“Kami memiliki delapan program studi yang terus berkembang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pengalaman ini akan kami bagikan untuk membantu STISNU meningkatkan akreditasi dan membangun program unggulan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti hubungan erat UINSU dengan Nahdlatul Ulama sebagai peluang besar untuk memperkuat kolaborasi, baik dalam aspek akademik maupun kelembagaan.
MoU ini diharapkan menjadi langkah awal lahirnya berbagai program kolaboratif, seperti pertukaran mahasiswa, penelitian bersama, hingga program pengabdian masyarakat. UINSU juga menyatakan dukungannya terhadap upaya STISNU Aceh untuk berkembang menjadi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di masa depan.
“Semoga kerja sama ini memberikan manfaat besar tidak hanya bagi kedua institusi, tetapi juga bagi pengembangan pendidikan Islam di Indonesia,” kata Prof. Muzakkir saat menutup acara.
Dengan kerja sama ini, UINSU Medan dan STISNU Aceh optimistis dapat berkontribusi menciptakan pendidikan Islam yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Editor: Akil