NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh memperluas akses pendidikan doktoral ke kawasan Barat Selatan Aceh (Barsela) sebagai langkah strategis memperkuat riset dan pengembangan keilmuan Islam yang integratif dan berorientasi global.
Ketua Program Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Syamsul Rijal, mengatakan inisiatif ini dirancang untuk membuka ruang lebih luas bagi dosen dan akademisi di daerah agar dapat melanjutkan studi doktoral dengan fokus pada isu-isu Islam kontemporer.
“Kami ingin membuka akses seluas-luasnya bagi dosen dan akademisi di daerah untuk melanjutkan studi doktoral dengan fokus pada isu-isu Islam kontemporer,” kata Syamsul Rijal di Banda Aceh, Kamis (23/10).
Ia menjelaskan, program ini juga menjadi upaya memperkuat jejaring riset dan kolaborasi akademik antar-lembaga pendidikan tinggi, terutama di kawasan Barsela yang kini berkembang sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Aceh.
Menurutnya, masyarakat Aceh tidak cukup hanya berbangga dengan kejayaan masa lalu, tetapi perlu melahirkan pemikir Islam berwawasan global yang mampu berperan dalam kemajuan berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, politik, sejarah, dan peradaban.
“Kekayaan alam dan potensi sumber daya manusia di Aceh Barat perlu dikelola oleh para pakar yang memiliki cara pandang Islam sebagai sistem pengetahuan, bukan sekadar sistem doktrin,” ujarnya.
Selain itu, Syamsul Rijal menilai sinergi antara perguruan tinggi negeri umum dan perguruan tinggi keagamaan sangat penting untuk membangun ekosistem riset keislaman di kawasan tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Program Pascasarjana, Dr. Zubaidah, menyampaikan bahwa penerimaan mahasiswa baru program doktor dibuka sepanjang tahun dengan proses seleksi yang dilakukan setiap bulan genap.
“Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilakukan pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember, dengan sistem uang kuliah tunggal (UKT) yang transparan dan fleksibel,” jelasnya.
Program Doktor Studi Islam UIN Ar-Raniry menawarkan beragam konsentrasi, mulai dari Kajian Al-Qur’an dan Hadis, Agama dan Filsafat, Manajemen Pendidikan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam dan Manuskrip, hingga Politik Islam dan Tata Kelola Pemerintahan.
Dalam kunjungan ke kawasan Barsela, tim Pascasarjana UIN Ar-Raniry juga menjalin komunikasi dengan pimpinan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dan Universitas Teuku Umar (UTU) untuk memperkuat kemitraan akademik serta riset bersama.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan penelitian bersama yang bermanfaat bagi pengembangan studi Islam di kawasan Samudra Hindia,” kata Zubaidah.
Di sisi lain, Ketua Program Studi Doktor Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Nilam Sari, menuturkan bahwa salah satu tujuan utama pendirian program doktoral tersebut adalah mendukung implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh.
“Dengan berlakunya Qanun LKS, kehadiran UIN Ar-Raniry menjadi sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah,” katanya.
Program Doktor Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry resmi dibuka pada Mei 2025 setelah mendapat izin dari Kementerian Agama. Kehadiran program ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan akan sumber daya manusia unggul di bidang ekonomi syariah, khususnya di Provinsi Aceh.






